Banjir di Riau Meluas
Jangan Sampai Banjir Terulang di Tualang,Pj Bupati Siak Pimpin Gelar Pasukan Tanggap Darurat Bencana
Kesiapsiagaan dalam menghadapi kemungkinan terjadinya bencana hidrometereologi pada musim hujan kali ini yaitu curah hujan
Penulis: Mayonal Putra | Editor: Nurul Qomariah
TRIBUNPEKANBARU.COM, SIAK - Pjs Bupati Siak Indra Agus Lukman memimpin apel gelar pasukan tanggap darurat bencana alam, Senin (9/11/2020) di halaman upacara kantor bupati Siak.
Kegiatan itu untuk mengantisipasi bila mana tiba-tiba terjadi bencana alam di Siak.
Kegiatan itu dihadiri oleh Kapolres Siak AKBP Doddy Ferdinand Sanjaya, Ketua DPRD Siak Azmi.
Serta pasukan terdiri dari gabungan personel polres, prajurit TNI AD, Dinas Perhubungan, Satpol PP Siak, Masyarakat Peduli Api (MPA), Manggala Agni KLHK.
Baca juga: Dua Awak Tewas, Helikopter Rusia Ditembak Jatuh di Perbatasan Armenia-Azerbaijan di Tengah Konflik
Baca juga: Jelang Debat Kandidat Peserta Pilkada Kota Dumai, Paisal: Seperti Air Mengalir Saja
Baca juga: VIRAL,Video Petugas Isolasi OTG di Hotel Grand Karaoke dan Berjoget, Ini Penjelasan Satgas Covid-19
Damkar BPBD Kabupaten Siak, Senkom dan satuan unit Damkar milik sejumlah perusahan yang ada di kabupaten Siak.
Indra Agus Lukman menyampaikan amanat terkait pelaksanaan kegiatan apel gelar pasukan tanggap darurat penanggulangan bencana alam tahun 2020 itu.
Ia mengucapkan terimakasih kepada Polres Siak yang telah menginisiasi kegiatan tersebut.
"Apel ini kita gelar dalam rangka kesiapsiagaan kita dalam menghadapi kemungkinan terjadinya bencana hidrometereologi pada musim hujan," ungkapnya.
Ia menyampaikan, berdasarkan catatan pemerintah, pada November 2019 lalu di Desa Teluk Masjid, Kecamatan Sungai Apit menjadi salah satu daerah yang mengalami bencana hidrometereologi berupa banjir.
Karena itu pihaknya cepat mengantisipasi agar banjir di kampung itu tidak terulang kembali.
"Kita ingin siaga bencana ini ditindaklanjuti dengan mendirikan posko tanggap darurat bencana di wilayah Kabupaten Siak," katanya.
Kesiapsiagaan dalam menghadapi kemungkinan terjadinya bencana hidrometereologi pada musim hujan kali ini yaitu curah hujan.
Kelembaban, temperatur dan angin puting beliung dan gelombang pasang.
"Dalam beberapa hari terakhir kita sudah memperhatikan curah hujan cukup tinggi turun di Kabupaten Siak," kata dia.
Namun sejauh ini, lanjut Indra, belum ada bencana yang berarti terjadi di Siak. Daerah rawan selain Teluk Masjid adalah Kecamatan Tualang.
Ia tidak ingin Kecamatan Tualang direndam banjir pada akhir tahun ini.
"Kita harus cepat tanggap karena Tualang merupakan daerah rawan," kata dia.
Pada kegiatan itu juga diperagakan sejumlah alat perlengkapan Damkar yang dimiliki masing-masing unit.
Pjs Bupati Siak Indra Agus Lukman bersama Kapolres Siak AKBP Doddy Ferdinand Sanjaya, Kepala Kejari Siak Aliansyah dan Ketua DPRD Siak Azmi melihat kesiapan alat-alat Damkar tersebut.
"Kita mesti berkolaborasi untuk tanggap darurat bencana ini. Semua harus terlibat dalam rangka mengantisipasinya," kata AKBP Doddy F Sanjaya.
Ia meminta seluruh mitra kerja untuk bahu-membahu dalam rangka mengantisipasi bencana alam di Siak.
Sebab, lebih baik mempersiapkan kesiapan bersama sebelum terjadinya sebuah bencana.
"Kita tidak menghendaki adanya bencana namun kita tidak boleh santai saja. Harus ada persiapan," kata dia.
BMKG Sebut Puncak Musim Hujan di Riau November Ini
Sebelumnya, Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Stasiun Pekanbaru memberikan peringatan kepada masyarakat Riau.
Karena November ini merupakan puncak curah hujan yang terjadi di Riau. Sedangkan musim hujan sendiri masih berlangsung hingga Desember tahun ini.
"Puncaknya bulan ini (November) intensitas hujan akan meningkat dari Oktober lalu, memang perlu diwaspadai,"ujar Kasi Data dan Informasi BMKG Stasiun Pekanbaru Marzuki kepada Tribunpekanbaru.com Minggu (8/11/2020).
Menurut Marzuki, hujan diperkirakan akan terjadi setiap harinya dengan curah hujan yang lebih tinggi dari biasanya.
Sebenarnya musim hujan sudah terjadi sejak pertengahan September lalu.
"Riau itu merata seluruh wilayah dengan intensitas hujan yang tinggi, termasuk di wilayah hulu sungai, makanya perlu kewaspadaan masyarakat,"ujar Marzuki.
Marzuki menambahkan lagi, selain di Riau curah hujan juga akan terjadi di wilayah Sumatera Barat yang mana dua aliran sungai besar di Riau berasal dari wilayah tersebut.
"Ada sungai Kampar dan sungai Indragiri yang hulunya dari Sumatera Barat,"ujarnya.
Sedangkan untuk peralihan musim hujan di Riau sendiri baru terjadi pada Januari dan Februari, dari Februari hingga Maret akan mulai musim kemarau pertama di Riau.
"Januari juga masih hujan namun tidak separah di November lagi, karena musim peralihan,"jelas Marzuki.
Sedangkan untuk gelombang lautan di Riau sendiri sampai sejauh ini berdasarkan pantauan BMKG masih dibatas normal, tinggi gelombang masih di kisaran 0,5 hingga 1,5 meter.
( Tribunpekanbaru.com / Mayonal Putra )
