Pemko Pekanbaru
Super Hub Pemko Pekanbaru

Cuaca Terasa Sangat Panas Padahal Saat Ini Musim Hujan, Ini Penjelasan BMKG Penyebab Kenaikan Suhu

BMKG menyebut kondisi suhu panas dan terik saat ini tidak bisa dikatakan sebagai gelombang panas.

Editor: CandraDani
TribunPekanbaru/Theo Rizky
CUACA PANAS, - Seorang warga menggunakan payung agar terhindar dari sengatan matahari yang terik ketika melewati Jembatan Siak III Pekanbaru, beberapa waktu lalu. 

TRIBUNPEKANBARU.COM - Beberapa hari terakhir, masyarakat dari sejumlah wilayah di Indonesia merasakan cuaca panas terutama di siang hari.

Seperti diketahui, seharusnya bulan November hingga April adalah periode musim hujan di Indonesia khususnya Sumatera Selatan, Lampung, Jawa, Sulawesi Selatan, Kalimantan Selatan, Bali, dan Nusa Tenggara.

Beredar kabar yang menyatakan bahwa fenomena itu akibat gelombang panas.

Baca juga: NGERI Ada Oknum Polisi Seperti Koboi Todongkan Pistol, Rampas Uang dan Mobil Xenia Warga di Kediri

Baca juga: Halangi Motor Pemilik Narkoba, Brigadir Dodi Ditabrak, Langsung Bangkit dan Ringkus Pelaku 

Apa pula yang mengaitkannya dengan aktivitas Gunung Merapi yang siaga.

Dalam narasi yang beredar, cuaca panas pada siang hari bisa mencapai 40 derajat celcius dan dianjurkan untuk menghindari minum es atau air dingin.

Apa itu gelombang panas? Benarkah sedang melanda Indonesia?

Melalui laman resmi bmkg.go.id, BMKG menjelaskan soal gelombang panas dan penyebab cuaca panas yang melanda Indonesia.

tribunnews
cuaca panas di Indonesia bukan gelombang panas (bmkg.go.id)

BMKG menyebut kondisi suhu panas dan terik saat ini tidak bisa dikatakan sebagai gelombang panas.

Gelombang panas dalam ilmu klimatologi didefinisikan sebagai periode cuaca (suhu) panas yang tidak biasa yang biasanya berlangsung setidaknya lima hari berturut-turut atau lebih (sesuai batasan Badan Meteorologi Dunia atau WMO) disertai oleh kelembapan udara yang tinggi.

Untuk dianggap sebagai gelombang panas, suatu lokasi harus mencatat suhu maksimum harian melebihi ambang batas statistik, misalnya 5 derajat celcius lebih panas, dari rata-rata klimatologis suhu maksimum, dan setidaknya telah berlangsung dalam lima hari berturut-turut.

Apabila suhu maksimum tersebut terjadi dalam rentang rata-ratanya dan tidak berlangsung lama maka tidak dikatakan sebagai gelombang panas.

Gelombang panas umumnya terjadi berkaitan dengan berkembanganya pola cuaca sistem tekanan atmosfer tinggi di suatu area secara persisten dalam beberapa hari.

Dalam sistem tekanan tinggi tersebut, terjadi pergerakan udara dari atmosfer bagian atas menuju permukaan (subsidensi) sehingga termampatkan dan suhunya meningkat.

Pusat tekanan atmosfer tinggi ini menyulitkan aliran udara dari daerah lain masuk ke area tersebut.

Semakin lama sistem tekanan tinggi ini berkembang di suatu area, semakin meningkat panas di area tersebut, dan semakin sulit awan tumbuh di wilayah tersebut.

Saat ini, berdasarkan pantauan BMKG terhadap suhu maksimum di wilayah Indonesia, memang suhu tertinggi siang hari ini mengalami peningkatan dalam beberapa hari terakhir.

Tercatat suhu >36C terjadi di Bima, Sabu, dan di Sumbawa pada catatan meteorologis tanggal 12-11-2020. Suhu tertinggi pada hari itu tercatat di Bandara Sultan Muhammad Salahudin, Bima yaitu 37,2C.

tribunnews
air, cuaca panas dan dehidrasi (Freepik)

Namun catatan suhu ini bukan merupakan penyimpangan besar dari rata-rata iklim suhu maksimum pada wilayah ini, masih berada dalam rentang variabilitasnya di Bulan November.

Suhu panas yang terjadi dalam beberapa hari ini disebabkan beberapa hal.

BMKG menjelaskan penyebab cuaca panas kemungkinan karena kedudukan semu gerak matahari dan siklom tropis VAMCO.

Pada bulan November, kedudukan semu gerak matahari adalah tepat di atas Pulau Jawa dalam perjalannya menuju posisi 23 lintang selatan setelah meninggalkan ekuator.

Posisi semu Matahari di atas Pulau Jawa akan terjadi 2 kali yaitu di bulan November dan April, sehingga puncak suhu maksimum mulai dari Jawa hingga NTT terjadi di seputar bulan-bulan tersebut.

Cuaca cerah juga menyebabkan penyinaran langsung sinar matahari ke permukaan lebih optimal sehingga terjadi pemanasan suhu permukaan.

Cuaca cerah di Jakarta dalam dua hari terakhir berkaitan dengan berkembangnya siklon tropis VAMCO di Laut Cina Selatan yang menarik masa udara dan awan-awan sehinggga menjauhi wilayah Indonesia bagian selatan sehingga cuaca cenderung menjadi lebih cerah dalam 2 hari terakhir.(*)

Artikel ini telah tayang di tribunjabar.id dengan judul Gelombang Panas Landa Indonesia Padahal Musim Hujan, BMKG Jelaskan Penyebab Kenaikan Suhu.

Sumber: Tribun Jabar
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved