Banjir 2 Km Jalan Hasanuddin Dumai, Pengendara Putar Arah Tak Mau Kendaraan Mogok
Sejumlah ruas jalan, dan rumah di Kecamatan Dumai Kota tergenang banjir rob, pada Senin.
Penulis: Donny Kusuma Putra | Editor: Ariestia
TRIBUNPEKANBARU.COM, DUMAI - Sejumlah ruas jalan, dan rumah di Kecamatan Dumai Kota tergenang banjir rob, pada Senin (16/11/2020).
Genangan air yang dikenal dengan sebutan Pasang Keling menggenang sejak Senin pagi.
Tinggi air berwarna cokelat kemerahan menggenang sekitar 20 cm hingga selutut orang dewasa.
Pantauan Tribunpekanbaru.com, air menggenang di sejumlah ruas Jalan Sultan Hasanuddin.
Genangan juga terlihat di Jalan Cempedak, jalan Juruk serta sejumlah gang di jalan tersebut.
Di antaranya Gang Kandis, Gang Apel dan Gang Sukun.
Baca juga: Paman Bunuh Keponakan Setelah Iming-iming Belajar Kendarai Motor, Motif Kesal Pada Ayah Korban
Baca juga: Gara-gara Putus, HP yang Sudah Diberikan Diminta Lagi, Akhirnya Bersama Pacar Baru Bunuh Mantan
Baca juga: Turun dari Kapal, Pembunuh Calon Pengantin Langsung Dibekuk, Penumpang Lain Biarkan Aparat Bertugas
Pasang keling yang diperparah dengan guyuran hujan intensitas besar sejak Senin dini hari menggenangi kurang lebih 2 Km jalan Hasanuddin atau Ombak.
Terlihat pengendara yang hendak melewati Jalan Ombak terpaksa putar balik, karena air yang menggenangi jalan cukup tinggi, dan bisa saja kendaraan yang menerobos banjir mati di tengah jalan.
Bahkan, terpantau kendaraan yang terpaksa di dorong oleh pengendaranya karena mengalami kerusakan atau mogok.
Hampir merata di kecamatan Dumai Kota, Titik yang berdampak paling besar ada di Kelurahan Rimba Sekampung Banjir Rob atau Pasang Keling ditambah air hujan.
Warga kelurahaan Rimba Sekampung kecamatan Dumai Kota, Rio mengaku, bahwa pasang keling ini sudah sering terjadi, hari ini sepertinya besar karena ditambah air hujan yang turun deras.
"Hari ini kayanya pasangnya lebih besar dibanding hari sebelumnya, karena air sudah masuk ke dalam rumah bahkan cukup tinggi, karena sebelumnya hanya menggenangi halaman dan jalan saja," katanya, Senin
Dirinya mengaku, pasang keling ditambah air hujan ini mungkin yang terbesar dibandingkan yang sebelumnya, untuk itu ia mengaku Waspada dan barang elektronik harus letakan di tempat yang lebih tinggi.
Tidak hanya Rio, Chandra pengendara yang melintas di jalan Hasanuddin atau ombak terpaksa putar arah atau mencari jalan alternatif karena genangannya terlalu terlalu tinggi.
"Terpaska putar balik bang, airnya tinggi kalau dipaksakan lewat jala ombak, bisa mati motor saya, makanya saya cari jalan lain aja," ucapnya.
Baca juga: Mengejutkan, 200 Warga Binaan Positif Corona, Rutan Klas IIB Dumai Hadapi Gelombang ke-2 Covid-19
Baca juga: Padahal Dia Pelakunya, Remaja yang Buang Bayi ke Selokan Pura-pura Penasaran Nonton Evakuasi Anaknya
