Sosok Pembunuh Ibu 2 Anak di Tulungagung, Hindari Komunikasi dan Sering Palingkan Muka Diajak Bicara
Nikmatur Rohmah ditemukan dalam keadaan bersimbah darah dengan wajah dan tubuhnya dipenuhi luka.
TRIBUNPEKANBARU.COM - Ibu dua anak bernama Nikmatur Rohmah (45) ditemukan tewas di dalam rumahnya di Dusun Tanggung RT02 RW03, Desa Suruhan Lor, Kecamatan Bandung, Kabupaten Tulungagung, Jawa Timur Kamis malam (19/11/2020).
Nikmatur Rohmah ditemukan dalam keadaan bersimbah darah dengan wajah dan tubuhnya dipenuhi luka.
Dikutip TribunWow.com dari Surya pada Jumat (20/11/2020), setelah diselidiki polisi, pelaku diduga adalah tetangganya sendiri, BS (27).

BS tinggal di samping rumah korban.
Hanya terpisah jalan setapak dan kandang kambing.
Baca juga: Pengakuan Adik yang Bunuh Kakak, Sempat Kehabisan Akal, Beli Keramik Tiga Hari Setelah Kejadian
Baca juga: Saya Lihat Daging Tapi Ada Pakaian, Kronologi Pria Temukan Kerumunan Biawak Cabik-cabik Mayat
Seorang warga berinisial MA mengatakan bahwa BA ditangkap tak lebih dari 24 jam penemuan jasad Nikmatur.
Ia ditangkap di rumahnya pada Jumat (20/11/2020) pagi.
"Sudah ditangkap di rumahnya. Dia ada di kamar rumahnya," MA.
MA menjelaskan, BS adalah sosok yang dikenal tertutup.
Ia bahkan terkesan sering menghindari komunikasi dengan orang lain.
Tak hanya itu, pria yang bekerja sebagai penggergaji batu ini sering memalingkan muka saat diajak bicara tatap muka.
"Kesehariannya bekerja di penggergajian batu," lanjutnya.
Terkait kasus ini BS beserta ayah dan ibunya kini sudah dibawa ke Satreskrim Polres Tulungagung.
Polisi di Tempat Kejadian Perkara (TKP) yang ditemui oleh Surya mengatakan bahwa sebernarnya polisi memang sudah langsung curiga dengan BS.
Sehingga sebelum menangkap BS, polisi sebelumnya telah meminta keterangan dari orang tua pemuda tersebut.
Sedangkan BS hanya terus berada di kamarnya.
"Sebenarnya kecurigaan sudah mengarah ke dia, karena kondisi ramai seperti itu dia tetap ada di dalam kamar," ujar polisi yang tak disebutkan namanya itu.
Kini polisi sudah menyelesaikan olah Tempat Kejadian Perkara (TKP).
Meski demikian, garis polisi masih terpasang di rumah Nikmatur.
Sedangkan dalam kasus ini polisi mengamankan sejumlah barang bukti yang digunakan pelaku untuk memukul korban berupa bor listrik, dingklik (bangku kecil) dan tang besar.
Sementara itu, korban ditemukan dalam keaadaan bersimbah darah.
Jasadnya berada di ruang tengah dengan posisi telentang menghadap ke selatan.
Ia ditemukan setelah sang suami, Nuril Huda pulang dari Yasinan.
Korban selama ini tinggal di rumah suaminya saja.
Dua anaknya selama ini tinggal di Pondok Pesantren.
Detik-detik Ditemukan
Kapolsek Bandung, AKP Alpo Gohan menuturkan, Nuril Huda pulang dari Yasinan pukul 20.00 WIB.
Saat pulang, ia mendapati pintu depan pada rumahnya terkunci,
Lalu dirinya memilih untuk mengintip keadaan rumah dari jendela.
Saat itu dirinya langsung kaget melihat sang istri sudah terbujur kaku.
"Suami korban sempat mengintip dari jendela. Saat itu dia melihat istrinya tergeletak di lantai ruang tengah," jelas Gohan.
Kemudian, Nuril langsung memutar ke pintu samping.
Saking syoknya, ia terus menyebut-nyebut nama Allah demi menenangkan perasaannya.
Tangisannya pecah tatkala ditinggal oleh kekasih hatinya,
Tangis ayah dua anak sempat kembali muncul setelah dua anak laki-lakinya pulang dari pondok pesantren.
Kini dua anak tersebut dititipkan ke pihak keluarga.
Sedangkan Nuril dimintai keterangan di Mapolsek Bandung. (TribunWow.com/Mariah Gipty)
Artikel ini diolah dari Surya.co.id dengan judul Polisi Tangkap Terduga Pembunuh Ibu Dua Anak di Tulungagung, Dikenal Pendiam Jarang Berinteraksi dan Detik-detik Suami Histeris Lihat Istri Tergeletak Tak Bernyawa di Tulungagung, Bantal Disita Polisi
-----------------------------------------------------------------------
Terbangun Lihat Ibu Dihabisi Tetangga, Bocah Ini Trauma Berat, Mengigau Ucapkan Kalimat Ini
Pembunuhan itu begitu membekas dibenak gadis 5 tahun ini. Ia kerap mengingau meyebut nama pelaku yang telah memisahkannya dengan ibunya.
Sebab malam itu melihat sendiri bagaimana pelaku membunuh ibunya.
"Mama dibunuh Om Yanto', selalu bilang begitu. Ya, ini kan karena anak-anak, dia trauma berat karena menyaksikan langsung ibunya dibunuh, sebab dia tidur sama ibunya," kata keluarga korban, Zilam saat berada di Rusunawa Blok D Lantai 1, Kelurahan 20 Ilir, Kecamatan Ilir Timur I, Palembang, Rabu (11/11/2020).

Bagaimana pembunuhan itu terjadi, begini cerita lengkapnya
Seorang pemuda bernama Suryanto (20), warga di Kelurahan 20 Ilir D-IV, Kecamatan Ilir Timur I, Palembang, Sumatera Selatan, diamankan polisi.
Ia ditangkap atas kasus pembunuhan sadis terhadap tetangganya sendiri yang diketahui seorang ibu rumah tangga bernama Titik Handayani (36).
Peristiwa naas tersebut terjadi pada Selasa (10/11/2020) dini hari.
Dari pemeriksaan polisi, pembunuhan itu dilatarbelakangi masalah dendam. Sebab, istri korban dihina oleh korban dengan kata-kata kasar.
Kronologi kejadian
Dalam melancarkan aksinya, pelaku memanjat dinding dan masuk melalui jendela rumah korban yang tidak terkunci.
"Setelah berhasil masuk, pelaku langsung mengambil sebilah pisau dapur milik korban. Tersangka langsung menusuk leher korban saat sedang tidur di dalam kamarnya, sehingga membuat menjerit minta tolong," kata Kepala Sub Bagian Humas Polrestabes Palembang AKP Irene saat dikonfirmasi, Selasa.
Mendengar jeritan itu, anak korban yang berusia lima tahun terbangun dan sempat melihat pelaku saat melakukan penusukan.
Mengetahui tepergok anak korban, pelaku kemudian kabur dengan lompat melalui jendela.
Sedangkan korban yang bersimbah darah sempat keluar rumah untuk berteriak minta tolong.
Namun karena luka parah yang dialaminya, korban akhirnya tewas di lokasi kejadian.
Pengakuan pelaku
Setelah mengumpulkan keterangan saksi dan mengamankan barang bukti, tak lama setelah itu pelaku berhasil ditangkap.
Saat dilakukan pemeriksaan, pelaku mengakui perbuatannya.
Adapun motifnya karena dendam. Pasalnya, sebelum kejadian itu istri pelaku dengan korban sempat terlibat pertengkaran.
Mendapat kabar itu, pelaku sempat mendatangi korban untuk meminta maaf.
Tapi oleh korban, pelaku mengaku justru dicaci maki.
Baca juga: Keji! Pembunuhan Guru Ngaji di Bogor, Korban Ternyata Masih Hidup saat Dimasukkan ke Dalam Sumur
Baca juga: Semua Orang Geger, di Tengah Jalan Ada Pembunuhan, Korban Sebelum Tewas: Salah Apa Aku Sama Kau
"Saya bilang minta maaf kalau ada istri saya (salah). Tapi malah dikatain setan, binatang, sampai saya dicaci habis-habisan,"ujar tersangka.
Tak sampai disitu, saat bertemu di jalan, pelaku juga masih dicaci maki oleh korban.
Karena dendam dan selalu teringat perkataan kasar korban, puncaknya pada malam itu ia gelap mata dan nekat melakukan aksi pembunuhan.
Anak korban alami trauma
Anak korban berinisial Z yang masih berusia lima tahun saat ini mengalami trauma berat.
Pasalnya, saat pelaku menusuk leher ibunya hingga tewas itu ia melihatnya secara langsung.
Akibat trauma yang diderita itu, bahkan kondisi kesehatan Z diketahui sempat menurun dan mengalami demam tinggi.
Tak jarang, ia juga selalu mengigau dan menyebut nama pelaku pembunuh ibunya itu.
"Mama dibunuh Om Yanto', selalu bilang begitu. Ya, ini kan karena anak-anak, dia trauma berat karena menyaksikan langsung ibunya dibunuh, sebab dia tidur sama ibunya," kata keluarga korban, Zilam saat berada di Rusunawa Blok D Lantai 1, Kelurahan 20 Ilir, Kecamatan Ilir Timur I, Palembang, Rabu (11/11/2020).
Saat ini kedua anak korban telah dibawa ayahnya ke Jakarta untuk dirawat.
Pihak keluarga berharap, pelaku dapat dihukum setimpal atas perbuatan yang dilakukan.
"Kami minta pelaku harus dihukum setimpal," harapnya. (Kompas.com)