TERUNGKAP, China Punya Senjata Mengerikan, Bikin Kulit Melepuh dan Kejang-Kejang
Sebuah senjata baru China diungkap oleh Profesor Hubungan Internasional di Universitas Renmin, Beijing, China. Senjata baru China itu mengerikan
Penulis: Budi Rahmat | Editor: Rinal Maradjo
TRIBUNPEKANBARU.COM - Sebuah senjata baru China diungkap oleh seorang Profesor Hubungan Internasional di Universitas Renmin, Beijing, China.
Senjata baru itu dengan cepat melumpuhkan musuh tanpa terdeteksi.
Akibat hantaman dari senjata baru China itu, kulit musuh akan melepuh, mual dan menderita kejang-kejang.
Meski demikian, senjata itu sendiri tidak dimaksudkan untuk menyebabkan kerusakan yang bertahan lama.
Jin Canrong , nama profesor tersebut menyampaikan keganasan senjata baru China itu di hadapan mahasiswanya pada pekan lalu, seperti dikutip Tribunpekanbaru dari News.com pada Jumat (20/11/2020).
Senjata itu sendiri dinamakan Microwave Weapon.
Senjata itu bekerja dengan memancarkan gelombang mikro berkekuatan tinggi kepada musuh.
Tembakan gelombang mikro oti akan memanaskan kandungan air yang ada di tubuh manusia.
"Rasa sakit yang ditimbulkan sungguh luar biasa," sebut Jin Canrong
Ia juga mengatakan, senjata itu telah digunakan China saat tentara negara komunis itu bentrok dengan tentara India di lembah Galwan, dataran tinggi Himalaya pada bulan Juni 2020 lalu.
Saat senjata itu digunakan, pasukan China memaksa tentara India mundur dengan mengubah "puncak gunung menjadi oven microwave", kata Canrong.
Profesor Jin Canrong menyebutkan, senjata itu bekerja "dengan baik" pada tentara India.
“Dalam 15 menit, tentara India yang menempati puncak gunung semuanya mulai muntah,” katanya kepada mahasiswanya saat mengikuti kuliah.
“Mereka tidak bisa berdiri, jadi mereka lari. Begitulah cara Tentara kita merebut kembali kawasan itu. " tambahnya.
Profesor Jin menyebutkan, China memutuskan untuk menggunakan senjata gelombang mikro setelah India merebut dua puncak gunung di lembah Galwan.
Dua puncak gunung itu direbut karena tentara India dibantu oleh tentara Tibet.
Mereka dikenal tangguh dalam pertempuran di dataran tinggi.
Sesungguhnya, pertempuran di dataran tinggi bukanlah pilihan bagi tentara China.
Banyak dari anggota pasukan mereka berasal dari daerah dataran rendah dan tidak dapat menandingi keterampilan mendaki gunung tentara Tibet dan India.
Selain itu, tentara kedua negara juga terikat konvensi untuk tidak melakukan tembak menembak dalam penjagaan perbatasan.
“ Saat kawasan puncak gunung di lembah Galwan direbut. Komisi militer pusat sangat marah. Lalu, mereka memerintahkan kawasan itu diambil kembali, tetapi juga menuntut agar tidak ada satu tembakan pun," kata Profesor Jin .
"Kemudian mereka muncul dengan ide cerdas untuk menggunakan senjata microwave." tambahnya.
Profesor Jin Canrong mengatakan, China tidak mempublikasikan pola serangan itu guna menghindari polemik.
Sementara itu, India juga merahasiakan insiden tersebut karena "mereka kalah dengan sangat menyedihkan".
India dan China telah terjebak dalam kebuntuan intens atas perbatasan bersama mereka di dekat Ladakh.
Konflik di kawasan itu, menyebabkan pertumpahan darah antara tentara kedua negara.
Pada bulan Juni, kedua kelompok tentara bentrok di Lembah Galwan, di mana para tentara baku hantam dengan tongkat dan pentungan.
Bentrokan itu menewaskan 20 tentara India dan sejumlah tentara China.
Bentrok itu sekaligus mengakibatkan konfrontasi fatal pertama antara kedua belah pihak sejak 1975.
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/pekanbaru/foto/bank/originals/senjata-baru-china-gelombang-microwave.jpg)