Survei 3 Roda Pilkada Medan, Pasangan AMAN Unggul 53 Persen, Bobby Nasution: Yang Realistis Saja

AHY tetap mengingatkan agar tidak jemawa dan takabur. Ia meminta seluruh kader tetap bekerja keras dan ingat untuk mengawal suara.

Editor: CandraDani
TRIBUN MEDAN/LISKA
CONTOH surat suara yang warna gambar kedua paslon berbeda. Warna gambar paslon nomor urut satu terlihat lebih gelap. 

Bobby : Program Kami Tak Aneh-aneh

Calon Wali Kota Medan nomor urut dua Bobby Nasution menegaskan, visi misi dan program kerja yang sudah disusun dan disosialisasikannya ke masyarakat adalah program yang realistis dan tidak nyeleneh.

Calon Wali Kota Medan nomor urut 2, Bobby Nasution ke Pasar Kapuas Medan Belawan, Minggu (22/11/2020)
Calon Wali Kota Medan nomor urut 2, Bobby Nasution ke Pasar Kapuas Medan Belawan, Minggu (22/11/2020) (TRIBUN MEDAN / HO)

Bobby mengatakan, program dan visi misi yang dibuat bersama pendampingnya, Aulia Rachman, adalah hasil dari aspirasi dan keluhan yang diserap dari masyarakat dan juga masukan dari berbagai tokoh.

"Program kami tidak aneh-aneh dan normal saja. Yang realistis aja lah. Gak perlu kita mimpi untuk menanam tanaman entah di mana-mana, hanya karena ingin mencari dukungan," ujar Bobby Nasution, Senin (23/11/2020).

Bobby mengakui, visi misi yang disiapkannya dalam mengarungi kontestasi Pilkada Medan 2020 tidak ada dikerjakan oleh konsultan. 

"Kurang lebih satu setengah tahun, kami, saya dan bang Aulia Rachman, turun ke masyarakat, menyerap aspirasi masyarakat dan juga meminta masukan dari para tokoh. Dan Alhamdulillah, terwujud lah visi misi kami yang selalu disosialisasikan kepada masyarakat," katanya. 

Bobby Nasution mengajak masyarakat untuk bersama-sama berkolaborasi melakukan perubahan di Medan.

"Caranya adalah datang ke TPS pada 9 Desember 2020, dan coblos nomor urut 2 Bobby Nasution-Aulia Rachman," tutur Bobby.

Kenapa harus nomor urut 2 Bobby-Aulia, sambung Bobby, karena program dan visi misi yang disiapkan memang sangat realistis dan berdasarkan hasil serapan aspirasi dari masyarakat.

"Untuk solusi banjir, selain aliran sungai yang harus dibersihkan berkolaborasi dengan provinsi dan pusat. Ya parit ini dulu kita bersihkan, kita korek sampai bersih. Dan sampahnya nanti kita buang. Kalo selama ini kan hanya korek parit, tapi sampahnya tetap dibiarkan dipinggir jalan. Kalau hujan, alhasil sampahnya hanyut lagi ke parit dan jorok sehingga membuat parit sumbat lagi," jelas Bobby.

Mengenai warga yang tidak mendapatkan bantuan sosial baik PKH, BLT atau bantuan lainnya, Bobby menegaskan, itu adalah program pusat. Dan penyebab utama tidak tepatnya bantuan adalah buruknya kinerja pemerintah daerah dalam pendataan.

"Itu terjadi karena data yang tidak valid, data yang buruk. Ini menjadi perhatian kita bila diamanahkan untuk memimpin. Memperbaiki data, mendata ulang warga agar bantuan bisa tepat sasaran," jelasnya.

Menjawab soal lapangan pekerjaan, Bobby mengajak masyarakat untuk berwirausaha. 

"Di masa pandemi ini, ekonomi betul-betul sulit. Andaikata pandemi berakhir di menit ini juga, perekonomian tidak langsung membaik. Artinya masih membutuhkan waktu dan proses untuk perbaikan ekonomi," beber Bobby.

Karenanya, Bobby menyarankan masyarakat untuk membuat kelompok usaha, yang nantinya akan dibantu baik peralatan, permodalan hingga pemasaran.

Halaman
123
Sumber: Tribun Medan
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved