Rohul
200 KK Terdampak Banjir di Desa Sontang Rokan Hulu, Warga Diminta Waspada Awasi Anak-anak Mereka
Ketinggian air bervariasi berkisar 10-30 sentimeter yang merendam sebagian rumah warga di Desa Sontang Kecamatan Bonai Darussalam, Rokan Hulu.
Penulis: Syahrul | Editor: CandraDani
TRIBUNPEKANBARU.COM, PASIRPANGARAIAN - Banjir di Desa Sontang Kecamatan Bonai Darussalam sudah memasuki hari ketujuh.
Babinsa Koramil 10 Kunto Darussalam Kodim 0313/KPR Koptu Yuliarno mengatakan, sebanyak dua dusun terkena banjir dengan total 200 KK terdampak.
"Ada dua dusun terkena banjir. Dusun II Delapan Tali RW 06/RT 16 sebanyak 40 KK dan Dusun II Titian Gading RW 08 RT 19 sebanyak 160 KK," kata Yuliarno pada Kamis (26/11).
Dilanjutkannya, saat ini air juga merendam dua mushola yang berada di Dusun II Delapan Tali dan satu musholla di Dusun II Titian Gading.
Baca juga: Kasus 3 Anak yang Hilang Misterius di Langkat, Setelah Periksa 42 Saksi, Polisi : Diduga Diculik
Selain itu, akses jalan dari Desa Sontang menuju Desa Kasang Padang juga terganggu akibat banjir yang menutup permukaan jalan sejauh satu kilometer.
Adapun ketinggian air juga bervariasi yang berkisar di angka 10-30 sentimeter yang merendam sebagian rumah warga disana.
Koptu Yuliarno menghimbau, agar masyarakat senantiasa waspada dan berhati-hati saat banjir yang melanda Desa Sontang.
"Kepada seluruh orangtua agar mengawasi dengan sangat anak-anaknya untuk tidak bermain di pinggiran sungai supaya dapat mencegah kejadian yang tidak kita inginkan," imbaunya.
Baca juga: 2 Pelaku Penipuan Mengaku Tim Kesehatan Covid-19 Ditangkap, 23 Kali Beraksi di Padang dan Pekanbaru
"Sedangkan kepada warga yang berada di bantaran sungai juga selalu waspada terhadap kemungkinan meluapnya air sungai menjadi lebih tinggi," tambahnya kemudian.
Koptu Yuliarno sendiri melakukan patroli ke rumah-rumah warga terdampak banjir dengan menggunakan sampan sebagai alat transportasi.
Sungai Rokan Bakal Meluap
Hujan mengguyur Rokan Hulu beberapa hari belakangan membuat sejumlah daerah di Kecamatan Rambah terendam banjir.
Hal ini disebabkan meningkatnya debit air Sungai Pematang Lubuh di kawasan Kaiti dan sejumlah sekitar lainnya.
Debit air diperkirakan meningkat sejak pukul 01.00 dini hari hingga meluap ke sejumlah daerah sepanjang bantaran sungai tersebut.
Menurut salah seorang warga Dusun Lubuk Bandung Hilir, Salim mengatakan, bahwa hal ini merupakan suatu hal yang telah biasa dialami setiap tahunya dan ini biasa terjadi di penghujung tahun.