Ini yang Membuat ABG SMP 14 Tahun Pasrah Saat Digauli Pria Tua Bangka Berulangkali

Dua pelaku di antaranya berusia 70 tahun dan 73 tahun. Keduanya merupakan tetangga sekaligus tokoh masyarakat kampung tempat korban tinggal.

Tribun Pekanbaru/Instagram.com
Tergoda Gadis Belia, Pria Bonai Cegat Siswi SMP di Kebun Sawit hingga Uber sampai Dapur Rumah Korban. Foto: Ilustrasi siswi SMP - gadis belia - ABG - cewek SMP - Gadis SMP - ABG SMP 

Bukannya datang membawa bensin, KD justru mengajak korban ke rumah temannya berinisial KJ, yang terletak di Lingkungan Penarungan, Kelurahan Penarukan, Kecamatan Buleleng.

Disana, KD kemudian melakukan perbuatan bejatnya, dengan merudapaksa pacarnya sendiri bersama dua orang temannya bernama Berit dan Rudi, secara bergilir.

Kejadian tersebut berlangsung pada pukul 23.00 Wita.

Usai merudapaksa korban, para pelaku kemudian melarang korban untuk pulang.

Mereka meminta korban yang notabenenya memiliki keterbelakangan mental, untuk menginap dikediaman milik KJ.

Hingga keesokan harinya, tepatnya pada Senin (12/10/2020) pukul 05.00 Wita, korban kembali dirudapaksa. Kali ini dilakukan oleh sang pemilik rumah, berinisial KJ.

Bahkan, usai dirudapaksa KJ, datang dua orang pria berinisial T, dan satunya lagi tidak diketahui identitasnya, yang juga memaksa korban untuk melakukan hubungan badan.

Sehingga sejak Sabtu malam, hingga Minggu pagi, korban tercatat dirudapaksa sebanyak empat kali, dengan jumlah pelaku sebanyak enam orang.

Usai dirudapaksa di rumah KJ, pada Minggu sore, korban kemudian dibawa lagi oleh tersangka Berit, Rudi dan KJ ke Desa Alasangker, Kecamatan Buleleng.

Ketiga pelaku mulanya berdalih jika motor milik korban diperbaiki disebuah bengkel yang ada di Desa Alsangker.

Setibanya di desa tersebut, ketiga pelaku rupanya mengenalkan korban kepada tersangka Wawan dan GA.

Malangnya, oleh tersangka GA, korban dirudapaksa di semak-semak, sedangkan Wawan merudapaksa korban dirumahnya.

Wawan kemudian mengajak korban ke sebuah bengkel. Di bengkel itu, korban dirudapaksa lagi oleh seorang pria yang tidak diketahui identitasnya di bengkel tersebut.

Setelah dirudapaksa di bengkel, korban dihubungi oleh temannya berinisial E, dan minta untuk dijemput di sebuah tempat.

Setelah dijemput, E rupanya membawa korban ke sebuah rumah, hingga dirudapaksa lagi.

"Selama pergi dari rumah, keluarga korban sudah berusaha melakukan pencarian."

"Hingga akhirnya korban berhasil ditemukan oleh orangtuanya pada hari Selasa (13/10/2020)) di Desa Alasangker."

"Korban kemudian diajak pulang, dan akhirnya menyampaikan ke orangtuanya bahwa ia telah dirudapaksa oleh sejumlah pria," terang AKBP Sinar.

Masih dijelaskan, Sinar, bahwa antara pelaku satu dan pelaku lainnya tidak saling kenal.

"Pelaku satu dan pelaku lain tidak saling kenal. Mungkin saat pelaku satu melakukan rudapaksa, ada yang melihat, sehingga ikut merudapaksa korban."

"Ada juga dengan modus ingin membantu mengantarkan korban pulang ke rumah."

"Namun korban malah diajak ke TKP lain untuk dirudapaksa," jawab AKPB Sinar.

Sementara terkait kondisi korban, AKBP Sinar menyebut hingga saat ini korban masih dalam kondisi trauma dan masih diberikan pendampingan oleh psikolog.

"Hasil visum nanti akan kami buka. Yang penting penyidik sekarang sudah yakin bahwa dari hasil penyelidikan dan penyidikan, ada 10 orang tersangka yang terlibat atas kasus rudapaksa itu."

"Kasus ini akan kami tangani secara profesional, karena ini tindakan yang sangat keji, dan mencoreng generasi muda."

"Saya juga berharap orangtua betul-betul melakukan pengawasan terhadap anaknya, agar tidak terjadi perbuatan tercela seperti ini," tutupnya.

(*)

Sumber: TribunnewsBogor.com

Sumber: Tribun Bogor
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved