Tinggalkan Sandal di Bawah Pohon, Pria di Kampar Hilang: Diduga Dilarikan Orang Bunian
Saat itu Horas Ipong mengatakan akan pergi ke tempat kerja di pabrik pengolahan minyak mentah kelapa sawit, PT Wira Karya Pramitra.
Penulis: | Editor: Firmauli Sihaloho
Namun pihaknya tidak mau putus asa lakukan pencairan, apalagi banyak masyarakat dan pihak lain yang turut lakukan pencarian.
"Kita berharap, pihak kepolisian juga bisa membantu untuk menindaklanjuti dan mencari keberadaan adik kami. Kami sudah lapor sekitar Rabu (25/11/2020) lalu. Tapi kata pihak kepolisian nanti akan disebarluaskan fotonya," tutur Murni.
Murni berharap, pihak kepolisian yang memiliki pengalaman dan peralatan lengkap bisa membantu hingga ditemukannya adiknya tersebut.
"Kalau pihak kepolisian biasanya kan lebih hebat dan banyak pengalaman. Kami harapkan kepolisian juga bisa turut membantu, kami sangat berharap," tuturnya.
Sementara itu, Kapolsek Kampar, AKP Tri Budianto SH SIK yang dikonfirmasi Tribun pada Sabtu siang belum mengangkat sambungan teleponnya.
Seperti diberita sebelumnya, sudah hampir sepekan Horas Ipong, warga Jalan Teratai IV Nomor 58, Kelurahan Sungai Putih, Kecamatan Tapung, Kabupaten Kampar menghilang.
Tidak ada kabar sedikitpun tentang dirinya.
Padahal, dari penuturan beberapa saksi, ia menghilang diperkirakan tidak jauh dari rumahnya.
Kepada Tribun, kakak Horas Ipong, Murni Simatupang menuturkan, terakhir kali adiknya berangkat dari rumah pada Senin (23/11/2020) lalu sekitar pukul 10.00 WIB.
Saat itu Horas Ipong mengatakan akan pergi ke tempat kerja di pabrik pengolahan minyak mentah kelapa sawit, PT Wira Karya Pramitra.
Jarak tempat kerjanya itu hanya sekitar 500 meter dari rumahnya.
"Ia berangkat menggunakan sepeda motor ninja, BM 3688 CK. Bajunya garis belang-belang merah orange putih, dan celana jeans dongker. Ia pamit katanya mau ke bank bersama calon istrinya, Riri Febryani pagi itu," kata Murni kepada Tribun, Sabtu (28/11/2020).
Sebelum keluar rumah, dikatakan Murni, adiknya itu sempat menelpon calon istrinya yang juga bekerja di pabrik yang sama.
Ia meminta agar menitipkan KTP dan buku rekening bank miliknya di security pabrik.
"Setelah dititipkan calonnya di sana, titipan tersebut tidak ada diambil-ambil oleh adek saya. Kita juga sudah tanya dengan calon istrinya, katanya mereka tidak ada masalah, dan rencananya akan melangsungkan pernikahan dalam beberapa waktu kedepan," imbuhnya.
