Biasanya Dekat, Kim Jong Un Kini Dikabarkan Putuskan Hubungan Dagang dengan China, Ada Apa?

Pemimpin Tertinggi Korea Utara, Kim Jong Un semakin memperketat perbatasan negara.

Editor: Ariestia
Kolase Gridhot/Intisari
Kim Jong Un dan Xi Jinping 

TRIBUNPEKANBARU.COM - Pemimpin Tertinggi Korea Utara, Kim Jong Un semakin memperketat perbatasan negara.

Ia bahkan memutus hubungan perdagangan dengan China.

Ia juga diduga mengeksekusi pejabat bea cukai yang gagal menangani barang impor.

Hal itu dilakukan sebagai bentuk merencanakan sejumlah cara untuk mengantisipasi pandemi Covid-19.

Dilansir CNN, sejumlah rencananya itu nampaknya terlalu berlebihan untuk dilakukan. 

Oktober ini, Beijing hanya mengekspor barang-barang senilai Rp 3 milyar ke Pyongyang.

Kim Jong Un dan Presiden China, Xi Jinping.
Kim Jong Un dan Presiden China, Xi Jinping. (xinhua news via twitter)

Jumlahnya mengalami penurunan hingga 99 persen dari September hingga Oktober, menurut data bea cukai China.

Untuk konteksnya, ekspor itu kurang dalam hal nilai dolar daripada China yang diekspor ke Liechtenstein dan Monaco selama Oktober.

China adalah mitra dagang terbesar Korea Utara.

Secara efektif, kehidupan warga Korut bergantung dengan barang-barang China karena rezim Kim Jong Un tidak mengimpor dari negara lain.

Tangkapan layar yang diambil dari siaran KCNA pada 10 Oktober 2020 menunjukkan pemimpin Korea Utara Kim Jong Un berbicara kepada peserta parade militer di alun-alun Kim Il Sung di Pyongyang.
Tangkapan layar yang diambil dari siaran KCNA pada 10 Oktober 2020 menunjukkan pemimpin Korea Utara Kim Jong Un berbicara kepada peserta parade militer di alun-alun Kim Il Sung di Pyongyang. (KCNA VIA KNS / AFP)

Sebelum Korut diberi sanksi PBB atas program senjata nuklir pada 2016 dan 2017, Beijing menyumbang lebih dari 90 persen perdagangan luar negeri ke Pyongyang.

Angka bea cukai baru, jika akurat, menunjukkan bahwa Kim tampaknya mengurangi atau bahkan memutuskan perdagangan dengan China.

Ini dilakukannya untuk mencegah virus corona masuk ke Korea Utara.

Bahkan keputusan itu mungkin akan tetap dilakukannya meskipun mengancam pasokan makanan dan bahan bakar di negara terisolasi itu.

Langkah tersebut bahkan lebih ekstrem, mengingat China daratan melaporkan sejumlah kasus Covid-19 setiap hari.

Halaman
123
Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved