Biasanya Dekat, Kim Jong Un Kini Dikabarkan Putuskan Hubungan Dagang dengan China, Ada Apa?
Pemimpin Tertinggi Korea Utara, Kim Jong Un semakin memperketat perbatasan negara.
Korea Utara belum mengakui adanya penurunan perdagangan atau penyebabnya secara terbuka sampai sekarang.
Tapi pandemi Covid-19 adalah faktor yang bisa menjelaskan kondisi negara tersebut.
Kim dilaporkan telah mengeksekusi dua orang karena kejahat an terkait Covid-19.
Salah satunya adalah pejabat bea cukai yang melanggar aturan pencegahan Covid-19 saat mengimpor barang dari China, jelas seorang anggota parlemen Korea Selatan.

CNN belum dapat mengkonfirmasi berita tentang eksekusi tersebut secara independen dan pejabat Korea Utara tersebut juga belum mengonfirmasi secara terbuka.
Tetapi jika benar, pembunuhan itu adalah pertanda seberapa serius Kim menangani Covid-19.
Media pemerintah Korea Utara pada Minggu (29/11/2020) melaporkan bahwa pemerintah memberlakukan tindakan anti-epidemi baru yang lebih ketat di seluruh negeri.
Termasuk diantaranya meningkatkan jumlah pos penjagaan di perbatasan dan memperketat aturan masuk di daerah pesisir.
Pihak berwenang bahkan telah diperintahkan untuk membakar sampah yang diangkut melalui laut.
Keputusan Pyongyang untuk mengurangi impor dari China telah memengaruhi perdagangan ke arah lain.
Data bea cukai pada Oktober ini dari Beijing, menunjukkan bahwa impor China dari Korea Utara turun 74 persen tahun-ke-tahun.
Ini memaksa industri di China, seperti produsen rambut dan wig, untuk mencari tenaga kerja murah di tempat lain.
Pabrik-pabrik rambut China sering kali mengalihdayakan tenaga kerja manual ke Korea Utara, mengirimkan bahan mentah dan membayar perusahaan Korea Utara agar pekerja mereka menyelesaikan produk.
Tetapi sejak perbatasan Korea Utara-China ditutup pada Januari untuk mencegah penyebaran Covid-19, arus perdagangan sepi dan harga melonjak.
Alasan Korea Utara Waspadai Masuknya Covid-19