Positif Covid-19, Ibu Hamil Ini Melahirkan Anaknya tapi Negatif: Dokter Curiga Ini yang Terjadi
Bayi itu lahir bulan ini tanpa Covid-19 tetapi dengan antibodi virus, surat kabar Straits Times melaporkan pada hari Minggu,
Hubungan China dan India hingga saat ini masih memanas. Meski mereda, namun hubungan kedua negara seperti api dalam sekam.
Akibat hubungan yang terus memburuk, India pun memboikot sejumlah produk dan perusahaan China.
Cukup buruk dampaknya bagi China yang memandang India sebagai sasaran pasar, mengingat India merupakan salah satu negara yang memiliki jumlah penduduk terbanyak di dunia.
Baru-baru ini, ilmuwan China telah memicu kemarahan dengan merilis laporan yang mengklaim virus corona mungkin berasal dari India atau Bangladesh.
Hal ini sangat bertentangan dengan konsensus global saat ini, bahwa virus tersebut pertama kali muncul di China menjelang akhir 2019.
Namun klaim China tersebut dikritik habis-habisan oleh sejumlah ilmuwan di seluruh dunia.
Dilansir dari Daily Express, laporan baru ini dibuat oleh tim peneliti di China.
Ini menyimpulkan Covid-19 kemungkinan besar muncul di India atau Bangladesh, tetapi juga mencantumkan Australia, Rusia, Serbia, Italia, Yunani, AS, dan Republik Ceko sebagai kemungkinan titik awal.
Studi ini mencoba menemukan asal mula virus corona dengan melacak variasi yang sangat kecil dalam DNA virus setiap kali virus menggandakan dirinya sendiri.
Dengan meneliti kembali mutasi ini, mereka menyimpulkan bahwa virus berasal dari salah satu dari sembilan negara yang tercantum di atas.
Dari jumlah tersebut para ilmuwan menyimpulkan India atau Bangladesh kemungkinan besar, berdasarkan kedekatan geografis mereka dengan China tempat virus pertama kali terdeteksi.
Laporan tersebut menunjukkan gelombang panas pada awal musim panas 2019, yang dapat meningkatkan interaksi antara manusia dan hewan, mungkin berada di balik virus baru tersebut.
Bunyinya: “Dari Mei hingga Juni 2019, gelombang panas terpanjang kedua yang tercatat mengamuk di India tengah-utara dan Pakistan, yang menciptakan krisis air yang serius di wilayah ini.
“Kekurangan air membuat hewan liar seperti monyet terlibat dalam perebutan air yang mematikan antara satu sama lain dan tentunya akan meningkatkan kemungkinan interaksi manusia-hewan liar.
"Kami berspekulasi bahwa penularan SARS-CoV-2 [dari hewan ke manusia] mungkin terkait dengan gelombang panas yang tidak biasa ini."
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/pekanbaru/foto/bank/originals/virus-corna-atau-covid-19.jpg)