Pemko Pekanbaru
Super Hub Pemko Pekanbaru

Penanganan Covid

Seratus Sampel Swab Test Covid-19 Sudah Diuji Laboratorium Biomol RSD Madani Pascauji Coba

David menyebut sampel tersebut masih sampel internal. Mereka di antaranya pasien yang menjalani perawatan medis di RSD Madani Pekanbaru

Penulis: Fernando | Editor: Nurul Qomariah
Tribun Pekanbaru/Syaiful Misgiono
Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Madani Pekanbaru 

TRIBUNPEKANBARU.COM,PEKANBARU- Laboratorium Biomolekuler (Biomol) di Rumah Sakit Daerah (RSD) Madani Pekanbaru sudah menguji sekitar seratus sampel swab test.

Seluruh sampel tersebut masih sampel pasien internal rumah sakit.

"Lebih kurang seratus sampel sudah kita uji di lab biomol," papar Direktur RSD Madani Pekanbaru, David Oloan kepada Tribunpekanbaru.com Senin (30/11/2020).

Menurutnya, jumlah sampel yang diuji di laboratorium itu setiap hari cukup beragam. Ada 20 hingga 30 sampel.

Baca juga: Jelang Pencoblosan, Pjs Bupati Siak Laporkan Kesiapan Menghadapi Pilkada ke Wagubri

Baca juga: Bertambah 214 Kasus hingga Oktober,Wawako Pekanbaru Ajak Masyarakat Jauhi Potensi Penularan HIV/AIDS

Baca juga: 368 Surat Suara Lebih dan Rusak Serta 8 Plakat Cetak Pilkada Kepulauan Meranti Dimusnahkan

David menyebut sampel tersebut masih sampel internal. Mereka di antaranya pasien yang menjalani perawatan medis di RSD Madani Pekanbaru.

"Ada juga rekan-rekan tenaga medis yang bertugas di rumah sakit itu," ulasnya.

Dirinya tidak menampik izin operasional dari laboratorium biomol itu belum terbit.

Mereka masih menanti pengurusan izin di Badan Litbang Kesehatan Kementrian Kesehatan RI.

Kondisi ini menjadi satu kendala dalam membantu memeriksa sampel swab test Covid-19.

Padahal keberadaan laboratorium ini membantu pemeriksaan sampel swab test yang selama ini di labmol RSUD Arifin Acmad.

"Kita berharap secepatnya bisa mendapat izin. Apalagi untuk biomol memang ketat penerbitan izinnya," ujarnya.

Laboratorium itu sudah menjalani uji coba pada pertengahan November 2020. Ada juga uji banding terhadap sampel di laboratorium biomol di RSD Madani.

Kapasitas laboratorium ini mencapai seribu sampel. Ada tiga mesin PCR di laboratorium.

Satu mesin PCR bisa memeriksa 350 sampel. Namun dalam kondisi saat ini hanya lima ratusan sampel yang diperiksa di laboratorium.

Ada 20 petugas di laboratorium itu. Mereka membantu proses pemeriksaan seribu sampel.

Baru Layani Pasien Internal, Izin Biomol RSD Madani Belum Terbit

Izin operasional laboratorium biomolekuler atau labmol di RSD Madani, Kota Pekanbaru masih belum terbit.

Mereka masih menanti perizinan dari Badan Litbang Kesehatan Kementrian Kesehatan RI.

Kondisi ini menjadi satu kendala dalam membantu memeriksa sampel swab test Covid-19.

Padahal keberadaan laboratorium ini membantu pemeriksaan sampel swab test yang selama ini di labmol RSUD Arifin Acmad.

"Sampai saat ini masih belum terbit, jadi belum bisa layani pemeriksaan sampel dari luar RSD Madani," ujar Sekretaris Dinas Kesehatan Kota Pekanbaru, Zaini Rizaldy, Kamis (26/11/2020).

Menurutnya, labmol di rumah sakit pemerintah kota tersebut hanya bisa memeriksa sampel internal.

Mereka cuma bisa memeriksa sampel swab test pasien dari rumah sakit itu.

Kapasitas laboratorium ini mencapai seribu sampel. Ada tiga mesin PCR di laboratorium.

Satu mesin PCR bisa memeriksa 350 sampel. Namun dalam kondisi saat ini hanya lima ratusan sampel yang diperiksa di laboratorium.

Ada 20 petugas di laboratorium itu. Mereka membantu proses pemeriksaan seribu sampel.

Labmol di RSD Madani sudah memasuki tahap uji coba pada akhir pekan kemarin. Proses uji coba berlangsung tanpa kendala.

Sampel dalam uji coba tahap awal tidak banyak. Saat ini proses pemeriksaan sampel untuk pasien internal sudah bisa dilakukan.

Bidang Kesehatan Jadi Prioritas di APBD Kota Pekanbaru Tahun 2021

Penanganan kesehatan menjadi prioritas pada APBD Kota Pekanbaru tahun 2021 mendatang.

Bidang kesehatan menjadi perhatian karena pandemi Covid-19 masih melanda.

"Bidang kesehatan lebih kita utamakan, apalagi di masa pandemi covid-19 ini," terang Pj Sekretaris Daerah Kota Pekanbaru, Muhammad Jamil.

Menurutnya, anggaran untuk penanganan covid-19 masuk dalam anggaran kesehatan pada APBD. Ia menyebut bahwa anggaran itu tidak secara khusus untuk penanganan Covid-19

"Kita tetap menganggarkan, namanya anggaran kesehatan," terangnya.

Jamil menyebut anggaran dalam APBD tidak cuma untuk porsi kesehatan. Tapi juga untuk pengembangan bidang pendidikan.

"Jadi kaitannya, pendidikan juga kita perkuat di masa pandemi ini. Maka tahun 2021 kita perkuat bidang pendidikan," ujarnya.

APBD Kota Pekanbaru tahun 2021 cendrung menurun karena pandemi Covid-19. Ia memprediksi APBD tahun 2021 berkisar Rp 2,6 triliun.

Ada penurunan dari APBD Kota Pekanbaru tahun 2020 yang mencapai Rp 2,7 triliun.

Pemerintah kota juga mengevaluasi pendapatan daerah untuk proyeksi tahun 2021.

Catatan redaksi:

Bersama-sama kita lawan Virus Corona.

Tribunpekanbaru.com mengajak seluruh pembaca untuk selalu menerapkan protokol kesehatan dalam setiap kegiatan.

Ingat pesan ibu 3M (Memakai masker, rajin Mencuci tangan, dan selalu Menjaga jarak).

( Tribunpekanbaru.com/Fernando Sikumbang )

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved