MIRIS! Pramugari Cantik Ini Dipecat, Lalu Jadi Penjual Gas Keliling Kampung

Maurice Maureen Avila memilih menjadi penjaja gas elpiji. Ia melakukan pekerjaan itu setelah dipecat jadi pramugari sebuah penerbangan

Penulis: aries | Editor: Firmauli Sihaloho
Manila Bulettin
Maurice Maureen Avila saat menjadi pramugari (kiri) dan ketika menjadi penjual gas keliling 

TRIBUNPEKANBARU.COM - Pandemi Covid-19 yang melanda berbagai belahan dunia, tak hanya memberi ancaman bagi kesehatan.

Namun juga mempengaruhi derap berbagai industri yang selama ini menghidupi ribuan orang.

Banyak yang terperosok dan akhirnya tertelungkup.

Salah satu industri yang betul-betul dibuat megap-megap adalah industri penerbangan.

Akibat pandemi covid-19, industri jasa penerbangan langsung terjun ke titik nadir.

Kebijakan lockdown, jaga jarak dan ketakutan akan terpapar virus coroan telah membuat orang emoh menggunakan jasa penerbahan

Akibatnya, industri penerbangan pun tiarap.

Banyak pilot, awak kabin, dan anggota staf penerbangan lainnya yang terpaksa dirumahkan karena maskapai tempat mereka bekerja berhenti beroperasi.

Salah satunya adalah yang dialami Maurice Maureen Avila, seorang pramugari di Filipina.

Dikutip Tribunpekanbaru.com dari Manila Bulettin pada Minggu (6/12/2020),

Disebutkan bahwa, Maurice Maureen Avila adalah seorang pramugari sebuah maskapai penerbangan lokal.

Ia dipecat, karena selama pandemi virus corona, tidak ada aktivitas penerbangan di maskapai tempatnya bekerja.

Awal-awal ia dipecat, pramugari cantik ini gelagapan.

Ia tidak tahu harus melakukan pekerjaan apa.

Mencari pekerjaan lain di masa pandemi covid-19 adalah sesuatu yang mustahil.

Namun, seiring berjalannya waktu, ia mendapatkan jalan keluar.

Maurice Maureen Avila memilih menjadi penjaja gas elpiji.

Ia menjajakan gas keliling dari satu kampung ke kampung lainnya

Di laman facebooknya, Maurice Maureen Avila mengaku sedih harus meninggalkan pekerjaan yang telah dia jalani selama tiga tahun terakhir.

“Setiap malam saya bertanya kepada Tuhan, mengapa ini terjadi mengingat saya telah bekerja sangat keras. Sampai suatu ketika saya muncul ide untuk menjual tabung gas (LPG) dan sejak itu saya bertekad untuk menjualnya, ”

“Saya sekarang bersemangat lagi dan berharap mereka yang berada di situasi yang sama tidak menyerah,” katanya.

Meskipun rutinitas hariannya telah berubah dan tidak lagi dengan industri yang sangat dia cintai,

Namun Maurice Maureen Avila menerima takdirnya dengan lapang dada.

"Saya merasa nyaman dan bahagia dengan perubahan dalam hidup saya saat ini," sebutnya.

"Sangat dapat dimengerti untuk merasa benar-benar dibutakan oleh perubahan besar seperti kehilangan pekerjaan, tetapi apa pun yang terjadi, Anda harus selalu bangkit dan terus maju," sebutnya.

Dan kini, Maurice Maureen Avilas selama industri penerbangan belum begitu pulih,

ia bertekad untuk menjalani pekerjaan sebagai penjual gas. ( Tribunpekanbaru.com / Sesri )

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved