Gadis 25 Tahun Jadi ART, Disuruh Tidur Bareng Kakek 104 Tahun, Hal Tak Terduga Terjadi Setiap 2 Jam
Mereka memaksanya untuk tidur di ranjang yang sama dengan lelaki berusia 104 tahun itu
Penulis: pitos punjadi | Editor: Nolpitos Hendri
TRIBUNPEKANBARU.COM - Kisah pilu seorang pembantu wanita yang dipaksa oleh majikannya untuk tidur bersama kakek berusia 104 tahun dan istrinya berusia 92 tahun.
Bahkan pembantu itu dibentak, dipukul hingga ancaman tidak mendapat gaji jika ia tidak melakukan perintah majikannya tersebut.
Pembantu wanita itu mengatakan dia stres dan depresi setelah permintaan yang tidak masuk akal dari pemilik rumah.
Melansir dari Eva.vn, Jumat (11/12/2020), menurut informasi yang dirilis surat kabar Lien Van, sebuah keluarga Singapura saat ini sedang diperiksa Kementerian Tenaga Kerja.
Keluarga itu diperiksa setelah seorang asisten rumah tangga (ART) menuduh keluarga tersebut melakukan kekerasan dan pelecehan.
Pembantu asal Myanmar yang berusia 25 tahun dipekerjakan oleh keluarga Singapura ini untuk merawat pasangan lanjut usia (lansia).
Dia adalah seorang kekek berusia 104 tahun dan istrinya yang berumur 92 tahun.
Kedua kakek nenek tersebut sudah sangat tua dan lemah, hingga tidak bisa mengurus diri sendiri lagi.
Pembantu itu mulai bekerja untuk mengurus kedua lansia ini sejak Desember 2019.
Berbagi dengan wartawan, pembantu wanita itu mengatakan beberapa bulan setelah mulai bekerja, kakek berusia 104 tahun itu harus dirawat di rumah sakit.
Setelah kakek dipulangkan dari rumah sakit, keluarga itu mengajukan permintaan yang sangat tidak masuk akal kepada dirinya.
Mereka memaksanya untuk tidur di ranjang yang sama dengan lelaki berusia 104 tahun itu, dengan alasan agar kekek tersebut tidak jatuh dari ranjang dan nyaman untuk diurus.
Pembantu itu juga mengatakan bahwa dia harus bangun setiap 30 menit setiap malam untuk membantunya pergi ke toilet, serta memeriksa kesehatan.
"Saya keberatan, tapi mereka (majikan) bilang untuk tidak menolak perintah itu," kata pembantu.
Sejak awal November 2020, keluarga pemilik rumah mengalami tekanan pekerjaan, sehingga mereka kerap melampiaskan amarahnya ke kepala pembantu tersebut.
