Remaja Pemutilasi di Bekasi Justru Diberi Semangat Tetangga Pas Kembali ke TKP, Terkuak Sebabnya

Remaja berinisial AYJ (17) justru mendapat dukungan moril dari tetangganya saat kunjungi rumahnya yang juga TKP. "Semangat Amat, semangat yang kuat."

Editor: Ariestia
TribunJakarta.com/Yusuf Bachtiar
TKP kediaman pelaku mutilasi di Kampung Pulo Gede, RT 05 RW 011, Kelurahan Jakasampurna, Bekasi Barat, Kota Bekasi 

TRIBUNPEKANBARU.COM - Perbuatannya memutilasi seorang pria bernama Donny Saputra di Bekasi membuat gempar.

Remaja berinisial AYJ (17) justru mendapat dukungan moril dari tetangganya di Kampung Pulo Gede, Kelurahan Jakasampurna, Bekasi Barat, Kota Bekasi.

Pemuda yang juga berprofesi sebagai pengamen dan manusia silver itu kembali mengunjungi rumahnya bersama tim Puslabfor Mabes Polri, Kamis (10/12/2020).

Tetangga tetap memberikan dukungan moril meski AYJ nekat menghabisi nyawa temannya.

AYJ mendapatkan begitu dukungan agar tetap tabah menjalani proses hukum.

"Semangat Amat, semangat yang kuat," ucap warga yang memadati kediaman AYJ.

Adapun Ketua RW setempat Nurhadi menjelaskan, AYJ selama ini dikenal di lingkungan sebagai pribadi yang baik dan sopan.

Dengan demikian, Nurhadi menilai wajar jika warga tetap memberikan dukungan meski dia melakukan tindakan pembunuhan.

"Yang saya tahu sebagai ketua RW disini yang saya tahu anak itu memang baik, sopan santunnya juga baik," kata Nurhadi.

Nurhadi menambahkan, AYJ merupakan anak yatim piatu. Dia tinggal seorang diri di rumah bekas peninggalan orangtuanya.

Dia lahir dari keluarga yang sederhana, bahkan semasa kecil dia dikenal sebagai sosok yang rajib beribadah dan pandai membaca Al-Quran.

"Sejak ditinggal bapaknya juga dia anaknya rajin ibadah, baca Al-quran nya juga bagus karena saya juga termasuk sering memberikan pelajaran baca Alquran kepada dia, anaknya baik," ujar Nurhadi.

Ketika mengetahui AYJ melakukan perbuatan mutilasi, Nurhadi mengaku cukup kaget dan sempat tidak percaya.

Sejumlah warga mendatangi kediaman tersangka mutilasi AYJ di Kampung Pulo Gede, RT 05 RW 011, Kelurahan Jakasampurna, Bekasi Barat, Kota Bekasi, Kamis (10/12/2020). 
Sejumlah warga mendatangi kediaman tersangka mutilasi AYJ di Kampung Pulo Gede, RT 05 RW 011, Kelurahan Jakasampurna, Bekasi Barat, Kota Bekasi, Kamis (10/12/2020).  (TribunJakarta/Yusuf Bachtiar)

Kekejaman AYJ

Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Yusri Yunus menjelaskan aksi pembunuhan sadis yang dilakukan AYJ terhadap Dony Saputra.

Yusri menyatakan, pelaku membunuh dengan menusukkan pisau ke perut korban.

Demi menyakinkan korban telah tiada, AYJ kembali menusuk korban di bagian wajah.

"Sebelum dia mutilasi, untuk yakinkan lagi dia tusuk ke dadanya 4 kali tusukan sebelum mutilasi," terang Yusri.

Usai memastikan korban tewas, pelaku kemudian memutilasi korban menjadi 4 bagian.

"Kemudian dimutilasi dibungkus 4 bagian. Satu kepala, satu kaki, satu tangan dan badan dibuang di 4 TKP mutilasi yang ditemukan jenazah sebanyak 4 potongan," ucap Yusri.

Pembunuhan sadis itu dilakukan pada Minggu (6/12) malam menjelang dini hari.

Pada Senin (7/12), pelaku membuang potongan tubuh korban ke 4 lokasi terpisah.

"Setelah itu tersangka tinggalkan rumahnya," aku Yusri.

Aksi keji itu dilakukan manusia silver karena sakit hati kerap dilecehkan oleh korban.

Yusri menjelaskan, aksi pencabulan itu terjadi beberapa bulan setelah mengenal korban pada Juni 2020. Pelaku merupakan salah satu warga penyandang masalah kesejahteraan sosial (PMKS).

Dalam kesehariannya, pelaku diketahui bekerja sebagai manusia silver dan pengamen.

"Karena pelaku ini bekerja pengamen bertemu (korban) di situ (kendaraan umun). Perkenalan di sana, kemudian ketemu lagi pada Juli 2020 pada saat pelaku ulang tahun," kata Yusri di Polda Metro Jaya, Kamis (10/11/2020).

Pertemuan keduanya itu terjadi di kontrakan pelaku yang juga menjadi lokasi mutilasi.

Di sana pelaku dicabuli oleh korban. Pelaku diimingi dan diberikan uang Rp 100.000 untuk setiap kali melakukan tindakan asusila.

Namun nominal uang yang diterima pelaku dari korban terus berkurang sampai dengan tak diberikan.

"Timbul kapan (pelaku) melakukan (mutilasi) korban ini sudah sejak empat hingga lima kali ditiduri korban dengan dasar pertama kasar dan beberapa kali tidak dibayar," kata Yusri.

Namun kejadian pembunuhan serta mutilasi baru dilakukan pelaku terhadap korban pada Sabtu (5/12/2020) usai jalan bersama.

Pelaku yang menampung korban menginap di kontrakan kembali dicabuli.

"Korban ini menginap di rumah pelaku. Berdua mereka di situ. Kemudian terjadi asusila lagi. Karena pelaku sakit hati dan merencanakan dari awal mengambil parang dan menusuk korban saat tidur," imbuh Yusri. (tribunjakarta nia/yusuf/kompas)

Artikel ini telah tayang di Tribunjakarta.com dengan judul Dikenal Baik, Terkuak Kekejaman Remaja Pemutilasi di Bekasi

Baca juga: Kesaksian Ayah Luthfi Hakim Laskar FPI yang Tewas Ditembak: Lubang di Dada Hingga HP Belum Ketemu

Baca juga: Tak Pikirkan Menang Atau Kalah, Ini Jawaban UAS Setelah Sejumlah Jagoannya Kalah di Pilkada

Baca juga: Sentuh Ujung Lidah ke Langit-langit Mulut Sambil Bernapas, Efeknya Lebih Kuat dari Obat

Baca juga: Pribadi Remaja Pemutilasi di Bekasi Berubah Sejak Ibu Wafat, Tetangga Ragu Dia Penyuka Sesama Jenis

Baca juga: Sosok Reza Laskar FPI yang Tewas dalam Insiden di Tol Jakarta-Cikampek, Rajin Bantu Dagangan Ibu

Baca juga: Percuma Tahan Kentut, Bisa Fatal Bagi Kesehatan Bahkan Gas Diserap Tubuh dan Keluar dari Mulut

Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved