Pemko Pekanbaru
Super Hub Pemko Pekanbaru

Diterkam Buaya, Tangan Pria Ini Dikoyak, Pihak BKSDA Dibikin Heran, Ada Apa?

Seketika buaya menerkam pria yang sedang berada di dalam air. tangannya dikoyak hewan buas itu. kejadian tersebut bikin BKSDA heran, ini sebabnya

Editor: Budi Rahmat
tribunpekanbaru
Ilustrasi buaya dan manusia 

TRIBUNPEKANBARU.COM- Pria ini nyaris 'dijemput maut' saat berendam terapi air laut.

ia yang tak sadar sudah dalam intaian hewan ganas terlihat memasukkan tubuhnya ke dalam air.

Namun seketika seekor buaya menerkamnya dan menggigit tangan pria tersebut.

Akibatnya tangan ptia tersebut dikoyak buaya

Baca juga: VIDEO: Diserang Buaya Saat Berenang di Pantai, Tangan Pria Ini Putus

Baca juga: Warga Kota Padang Geger, Ada Buaya Sepanjang 4 Meter Berjemur di Tepi Sungai di Kawasan Bungus

Begini kronologi lengkapnya

Seorang pria berinisial SHT (51) yang sedang mandi di pinggir pantai untuk terapi air laut kota Palu, Sulawesi Tengah, digigit buaya.

Tangan kanannya nyaris putus dikoyak buaya.

Video kejadian ini viral di media sosial Facebook.

Korban merupakan warga yang tinggal di Jalan Sungai Ogotion, Kecamatan Palu Barat.

Peristiwa itu terjadi Minggu (13/12/2020) pukul 09.20 Wita.

Humas Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Sulawesi Tengah, Rino Tobing mengatakan, sosialisasi tentang bahaya berada dekat satwa liar terutama buaya sudah dilakukan dengan pemasangan papan maupun berkoordinasi dengan pemerintah daerah yang ada tentang bahaya konflik satwa.

"Cuma saya heran, mengapa masih banyak yang abai.

Kami tidak hanya pasang papan di sepanjang teluk Palu loh, kami juga sudah memberikan informasi langsung ke masyarakat agar mereka bisa paham," kata Rino, saat dihubungi Kompas.com.

Korban serangan buaya saat ini sudah dilarikan ke RSUD Undara Palu untuk mendapat perawatan.

Kepala Seksi Wilayah Konservasi 1 BKSD Sulteng Haruna sangat prihatin dengan adanya serangan buaya terhadap manusia yang terjadi Minggu pagi.

Pihak BKSDA sudah mengingatkan agar masyarakat berhati-hati saat berada di Sungai Palu dan Pantai Talise.

"Akhir-akhir ini pantauan kami buaya muara semakin banyak dan cenderung agresif.

Kami belum melakukan monitor apakah populasinya semakin bertambah atau karena adanya penyempitan habitatnya," kata Haruna, saat ditemui di Kantor BKSDA di Jalan Moh Yamin.

Saat ini, pemerintah tengah membuat tanggul laut pasca tsunami 2018 lalu.

Baca juga: Video: Tak Mengenal Takut, Anak-Anak Ini Ganggu Buaya yang Sedang Berjemur

Baca juga: Buaya Berkalung Ban yang Buat Heboh Ditemukan Sedang Berduaan Dengan Emak-emak Berdaster di Sungai

Di sisi lain sebagian Sungai Palu juga sudah ditanggul.

Kondisi ini menyebabkan habitat buaya muara semakin menyempit.

Haruna mengingatkan agar warga terus berhati-hati dengan keberadaan hewan buas ini.

Ia juga berpesan agar warga mengubah perilaku.

"Saya juga perhatikan ada warga yang mendekati hewan buas ini saat sedang berjemur, ada yang suka foto dan sebagainya.

Saya ingatkan agar jangan melakukan hal yang mengusik binatang buas ini karena sangat berbahaya," ujar dia.

Sementara itu, diberitakan Tribun Palu, warga sekitar Pantai Talise, Kota Palu, Sulawesi Tengah, dihebokan dengan korban gigitan buaya, Minggu (13/12/2020) pagi.

Korban digigit buaya saat sedang berendam di laut sekitar pantai Jl Rajamoili, Kelurahan Besusu Barat, Kecamatan Palu Timur, Kota Palu, Sulawesi Tengah.

Akibat gigitan Buaya itu, pergelangan tangan kanan pria kelahiran Lamongan itu nyaris putus.

Warga setempat yang melintas dan melihat peristiwa itu langsung berlarian menyelamatkan korban yang tak jauh dari bibir pantai dan terlepas dari terkaman buaya.

Informasi dihimpun TribunPalu.com, korban yang merupakan warga Jl Sungai Ogotion itu berendam sejak pukul 07.30 Wita.

Pukul 09.30 Wita, korban yang tak menyadari kehadiran buaya diserang hingga terluka.

Korban kini menjalani perawatan medis di Rumah Sakit (RS) Undata.

Baca juga: Buaya Berkalung Ban yang Buat Heboh Ditemukan Sedang Berduaan Dengan Emak-emak Berdaster di Sungai

Baca juga: Heboh Buaya Seleb Berkalung Ban Muncul Lagi, Sikap Santai Emak-emak Misterius Dekatnya Jadi Sorotan

Adik korban Suyono menyebutkan, korban berendam di laut setiap akhir pekan.

“Setiap Minggu kakak saya berendam di laut.

Itu untuk pengobatan asam uratnya.

Karena setelah berendam, dia merasa penyakitnya itu berangsur pulih,” jelasnya ditemui TribunPalu.com di IGD RS Undata.

Dia menambahkan, biasanya kakaknya itu berendam di pantai bersama tetangganya.

Hanya saja, tetangganya itu tidak bisa ikut karena ada keperluan lain.

“Kakak saya itu tahu kalau ada buaya di sekitar sungai Palu, cuman dia tidak menyangka kalau buaya itu juga berkeliaran di laut,” ucap Suyono.

Baca juga: VIDEO Viral Buaya Mau Masuk ke Mal Buat Geger Warga di Palu, Akhirnya Ditangkap Polisi dan TNI

Baca juga: Buaya Liar Jalan-jalan ke Kawasan Mall di Kota Palu, Pengunjung Pontang-panting, Cari Makan?

Saat tangan kanan diterkam buaya, jelas Suyono, korban menarik tangannya kanannya hingga robek.

Korban pun berusaha menyelamatkan diri dengan berenang ke pantai.

(Kompas.com/Kontributor Palu, Erna Dwi Lidiawati | Tribun Palu)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul Mandi di Pantai, Tangan Pria Paruh Baya Ini Nyaris Putus Digigit Buaya

Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved