FAKTA Data Pribadi yang Dijual: Nomor HP Dihargai Rp 7.000, Foto Selfie Pakai SIM Rp 850 Ribu
Untuk tujuan baik, pengelola situs atau e-commerce bisa mengantisipasi kebutuhan dan keinginan pengakses sehinggga konten lebih cocok.
TRIBUNPEKANBARU.COM - Maraknya proses digitalisasi di segala aktifitas masyarakat memang makin tinggi, sekaligus menimbulkan resiko data curian yang dijual secara bebas di berbagai situs gelap.
Aktifitas digital itu didorong oleh pandemi yang memaksa orang untuk lebih banyak di rumah.
Namun sayangnya, hal itu tidak diiringi dengan kesadaran dan pengetahuan masyarakat yang cukup akan bahaya yang mengintai mereka.
Ya, data dan informasi pribadi adalah hal yang sangat berharga di dunia maya, baik untuk tujuan baik ataupun jahat.
Untuk tujuan baik, pengelola situs atau e-commerce bisa mengantisipasi kebutuhan dan keinginan pengakses sehinggga konten lebih cocok.
Namun untuk tujuan jahat, ada begitu banyak bahaya yang muncul dan mengancam.
Kasus kebocoran data pengguna di berbagai platform di Indonesia tahun ini cukup marak.
Tidak sedikit pula, data pribadi pengguna platfrom diperjual-belikan di forum gelap (darkwaeb).
Dari laporan perusahaan keamanan siber, Kaspersky, harga data pribadi yang dijual di situs gelap tidak lebih mahal dari secangkir kopi.
Baca juga: GEJALA CORONA ANEH, Tertawa Sendiri dan Suka Marah-marah, Ternyata Wanita Kuansing Positif Covid-19
Baca juga: Besaran Upah Tertinggi se-Riau, Surat Edaran UMK Dumai Sudah Disebarkan ke Perusahaan
Baca juga: Buronan Koruptor Ini Menghilang, Kabur ke Dubai dan Jadi TKI
Kaspersky menganalisis penawaran aktif di 10 forum gelap internasional.
Dari penelusuran tersebut, ditemukan bahwa harga data pribadi dibanderol mulai 50 sen atau 0,5 dollar AS, atau sekitar Rp 7.000-an per individu.
Banderol harga itu bisa berbeda-beda tergantung jenisnya, seperti nomor ponsel (HP), catatan medis pribadi, foto selfie yang memegang dokumen pribadi seperti KTP atau paspor, yang dijual hingga 40 dollar AS (sekitar Rp 565.900).
Berikut harga data pribadi yang banyak dijual di situs gelap, berdasar riset Kaspersky:
- detail kartu pribadi = 6-20 dollar AS (sekitar Rp 84.800 - Rp 282.900)
- pindaian SIM = 5-25 dollar AS (sekitar Rp 70.700 - Rp 353.700)
- layanan berlangganan = 0,5-8 dollar AS (sekitar Rp 7.000 - Rp 113.200)
- identitas diri (nama, tanggal lahir, e-mail, nomor handphone) = 0,5-10 dollar AS (sekitar Rp 7.000 - Rp 141.800).
- selfie dengan dokumen paspor atau SIM = 40-60 dollar AS (sekitar Rp 565.900 - Rp 848.900).
- rekam medis = 1-30 dollar AS (sekitar Rp 14,000 - Rp 424.500)
- akun Paypal: 50-500 dollar AS (sekitar Rp 707.400 - Rp 7 juta)
- akun online banking 1-10 persen dari nilai
Harga data pribadi di atas dalam satu dekade terakhir tidak berubah.
Data yang menjadi favorit di antaranya adalah data kartu kredit, akses perbankan, dan layanan pembayaran elektronik.