LISA Dibuntingi Pejantan Liar, Gajah Betina di TNTN Pelalawan Melahirkan Tanpa Dibantu Petugas
Gajah bernama Lisa yang berusia 33 tahun diketahui melahirkan bayi gajah berjenis kelamin jantan sekitar pukul 05.00 WIB.
Penulis: johanes | Editor: Nurul Qomariah
TRIBUNPEKANBARU.COM, PANGKALAN KERINCI - Populasi gajah di Taman Nasional Tesso Nilo (TNTN) di Kabupaten Pelalawan kembali bertambah sejak Jumat (11/12/2020).
Seekor gajah betina melahirkan bayi gajah dalam kondisi sehat.
Lisa, demikian nama gajah betina bernama itu selama ini mendiami camp Elephant Flying Squad Balai TNTN di Desa Lubuk Kembang Bunga Kecamatan Ukui, Pelalawan.
Gajah berusia 33 tahun itu diketahui melahirkan bayi gajah berjenis kelamin jantan sekitar pukul 05.00 WIB.
Baca juga: OLAHRAGA LOKAL- Dianggarkan Rp 35 Miliar untuk PON Papua, KONI Riau Makin Pede Persiapkan Tim
Baca juga: UPDATE Pilkada Pelalawan, Pleno Perolehan Suara di 12 Kecamatan Tuntas, Ini Jadwal Pleno Kabupaten
Baca juga: Malam-malam Gubernur Riau dan Istri Dilarikan ke RSUD Arifin Achmad, Bagaimana Kondisinya Kini?
Kepala Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) Riau Suharyono melalui Kepala Bidang KSDA Wilayah l Andri Hansen Siregar mengungkapkan kegembiraannya.
"Ini merupakan kabar gembira bagi semua lapisan. Populasi gajah di TNTN sudah bertambah dengan lahirnya seekor bayi gajah jantan dari gajah betina bernama Lisa," ungkapnya kepada tribunpekanbaru.com Minggu (13/12/2020).
Andri Hansen menyebutkan, hasil pengukuran morfometri anak gajah yang baru lahir itu yakni tinggi badan 95 centimeter (cm), panjang 110 cm, lingkar badan 120 cm, dan beratnya mencapai 114 kilogram.
Setelah mendapatkan dukungan pemeriksaan kesehatan dari paramedis satwa BKSDA Riau, kondisi induk dan anak gajah tersebut dalam keadaan sehat dan baik.
Proses kelahiran bayi gajah itu secara alamiah dan tidak dibantu oleh petugas maupun penjaga gajah di Elephant Flying Squad TNTN.
Bayi gajah itu belum diberikan nama dan menunggu petunjuk dan arahan dari pimpinan mereka.
Untuk saat ini bayi gajah itu akan menyusui ke induknya selama empat bulan ke depan.
Sebab gigi dari mamalia besar itu belum tumbuh dan belum bisa makan sendiri.
Pada usia 5 sampai 6 bulan, giginya akan mulai tumbuh dan akan belajar makan mulai bulan ketujuh nanti.
"Dokter hewan akan datang per periodik. Sekarang penjaga atau petugas disana yang merawat. Mereka sudah paham karena beberapa bayi gajah telah dirawat sebelumnya," beber Hansen.
Bertambahnya satu ekor gajah mungil ini, berarti ada sembilan ekor gajah yang dirawat di Elephant Flying Squad TNTN Desa Lubuk Kembang Ukui.
Empat ekor merupakan gajah dewasa yang terdiri dari dua pasang, termasuk Lisa.
Dua ekor gajah remaja, dua lainnya anakan, dan satu bayi.