Warga Temukan Harta Karun di Lokasi Pendaratan Christoper Colombus, Terkait Bajak Laut Karibia?
dari sekian banyak daerah di negara Venezuela yang sedang mengalami krisis perekonomian dan diperparah dengan pandemi Covid-19.
"Ini adalah campur tangan Tuhan, ini adalah agendanya," ujar Quijada.
Jadi buah bibir
Tak ada yang tahu dari mana asal emas dan perhiasan lainnya itu.
Peristiwa itu menjadi buah bibir di desa nelayan tempat Lares dan Quijada tinggal.
Misteri itu bercampur dengan folklor dan legenda tentang bajak laut Karibia, dengan tradisi Kristen dan ketidakpercayaan meluas terhadap pemerintah Venezuela yang otoriter.
Jika sedikit membuka sejarah semenanjung Paria di Venezuela itu, pantai dengan teluk dan pulau yang indah memang sudah menjadi perlindungan bagi para pelancong.
Di semenanjung itulah pada 1498, Christopher Columbus menjadi orang Eropa pertama yang menginjakkan kaki di benua Amerika Selatan, dia mengira menemukan pintu masuk ke Taman Surgawi.
Belakangan ini garis pantai yang sudah tak dipertahankan itu sering "digerebek" oleh bajak laut Belanda dan Perancis.
Kini, wilayah itu menjadi surga bagi para penyelundup narkoba dan bahan bakar, serta bajak laut "modern" yang memangsa para nelayan yang kesusahan.
Selama berminggu-minggu, warga desa nelayan Guaca itu diliputi spekulasi; mungkinkah emas-emas itu adalah harta karun kolonial yang tenggelam dan mencuat ke permukaan?
Apakah itu adalah harta karun milik penyelundup modern yang hendak menuju ke Trinidad terdekat?
Mereka yang menjadi oposisi pemerintah mengatakan bahwa para pejabat mungkin telah menabur emas di pantai untuk menenangkan protes penduduk terhadap kehidupan yang mengerikan.
Sedangkan lainnya berpikir, mungkin pemerintah akan menggerebek mereka dan tentara akan menyita apa yang mereka temukan.
Langsung "masuk" ke mulut
Yang jelas, para penduduk desa Guaca segera menjual semua temuan mereka untuk membeli makanan.