Minum-minum di Pesta Ulang Tahun Berujung Maut, Turis Tewas Teriris Baling-Baling Kapal
Meninggal dunia akibat candaan teman. Korban yang masuk ke sungai harus menerima kesakitan karena kakinya terisris baling-baling kapal.
Tetapi secara tragis dia tidak menyadari bahwa kompartemen akan terbuka kembali ketika roda pesawat ditarik.
Tak lama setelah lepas landas, dia jatuh 200 kaki menuju kematiannya.
Dilansir TribunTravel dari laman allthatsinsteresting, berikut ini kisah Keith Sapsford, penumpang gelap berusia 14 tahun yang jatuh dari pesawat.
Lahir pada 1956, Keith Sapsford dibesarkan di Randwick, pinggiran kota Sydney di New South Wales.
Ayahnya, Charles Sapsford, adalah seorang dosen universitas teknik mesin dan industri.
Dia menggambarkan Keith sebagai anak yang penasaran yang selalu memiliki "dorongan untuk terus bergerak".
Keith Sapsford dan keluarganya sebenarnya baru saja melakukan perjalanan ke luar negeri.
Namun setelah mereka pulang ke Randwick, fakta serius bahwa petualangan mereka telah berakhir benar-benar mengejutkan Sapsford.
Sederhananya, dia gelisah di Australia.
Keluarga anak laki-laki itu bingung.
Pada akhirnya, diputuskan bahwa sekolah formal dapat membentuk perilaku remaja tersebut.
Untungnya bagi Sapsford, Boys 'Town - sebuah lembaga Katolik Roma di selatan Sydney - yang mengkhususkan diri dalam menangani anak-anak bermasalah.
Orangtuanya mengira itu adalah kesempatan terbaik untuk "meluruskannya".
Namun karena nafsu berkelana yang kuat dari anak laki-laki itu, dia berhasil melarikan diri dengan cukup mudah.
Hanya beberapa minggu setelah kedatangannya, dia lari menuju Bandara Sydney.
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/pekanbaru/foto/bank/originals/pembunuhan-tewas-jasad-mayat-jenazah-1.jpg)