Prahara Putri Kaca Mayang yang Ditampilkan Tuan Rumah Siak Pukau Panggung Rakernas JKPI VIII 2020
Siak menampilkan Tari Prahara Putri Kaca Mayang, yang dimainkan penari-penari muda berbakat dari sanggar Tasik Seminai
Penulis: Mayonal Putra | Editor: Nurul Qomariah
TRIBUNPEKANBARU.COM, SIAK - Pembukaan Rapat Kerja Nasional (Rakernas) Jaringan Kota Pusaka Indonesia (JKPI) VIII, Minggu (20/12/2020) berlangsung di gedung daerah, Sultan Syarif Kasim II.
Acara berlangsung dengan penerapan protokol kesehatan yang ketat.
Namun, kegiatan itu masih berlangsung semarak dan masyarakat dapat menonton live streaming di kanal youtube dan akun Facebook, Pemkab Siak.
Pada acara tersebut, tuan rumah menyajikan pentasan tari yang memukau.
Baca juga: Laporan Pilkada Kepulauan Meranti 2020 Naik ke Penyidikan, Kuasa Hukum Bakal Tindaklanjuti ke MK
Baca juga: Gugatan Paslon HK atas Pilkada Kuansing 2020 ke MK Tidak Memenuhi Syarat Batas Selisih Suara
Baca juga: Kapal Bocor atau Kelebihan Penumpang?Tenggelamnya Kapal Banawa Nusantara di Kampar Diselidiki Polisi
Tari tersebut adalah Prahara Putri Kaca Mayang, yang dimainkan penari-penari muda berbakat dari sanggar Tasik Seminai.
Sebanyak 17 kabupaten /kota yang hadir memberikan apresiasi yang tinggi terhadap tampilan tuan rumah itu.
Kota Palembang dan Kota Bogor juga tidak kalah menariknya. Palembang menampilkan tarian Ratu Sinuhun sedangkan Bogor menampilkan Tari Sapu Lidi.
Ambon, sebagai kota musik dunia juga memukau mata hadirin, dengan pertunjukan musik dari Serafim Band dan All Ambon Artists.
Setidaknya delegasi Ambon ini menampilkan lagu Maluku Tanah Pusaka, Amboina Son, Negeri Ambon Manise, Rame-rame, Beta berlayar jauh dan Sio Mama.
Sejumlah daerah lain, seperti Bangka Belitung dan Banda Aceh juga berhasil memukau penonton.
Panggung Rakernas JKPI VIII Siak seakan menjelma menjadi panggung nusantara, dengan penampilan kesenian khas daerah masing-masing.
Ini juga mencirikan bahwa anggota JKPI benar-benar merawat kekayaan benda dan non benda yang menjadi kekuatan masing-masing.
Kegiatan ini secara resmi dibuka Ketua Presedium JKPI sekaligus Bupati Siak Alfedri.
Ia didampingi Direktur Eksekutif JKPI Asparinal, Ketua DPRD Siak Azmi dan Forkompinda kabupaten Siak.
Asparinal mengemukakan, JKPI terus mendorong daerah yang menjadi anggota mendapatkan pengakuan untuk menuju world heritage.
Namun, untuk mencapai ini butuh proses. Sebab, kota kota lain di dunia juga berupaya keras mendapatkan predikat itu.
"Kita turut berbangga hati bahwa kota Sawahlunto sudah mendapat pengakuan sebagai world heritage."
" Kita di JKPI terus mendorong agar Kota Sawahlunto masuk ke dalam primadona wisata secara nasional," kata dia.
Sementara Siak, serta kabupaten kota lain yang masuk JKPI juga sedang berupaya menuju world heritage.
Selain itu, sebanyak 70 anggota JKPI saling membantu untuk memajukan dan melestarikan kota pusaka.
Sementara Alfedri merasa bersyukur akhirnya Rakernas JKPI VIII bisa terselenggara di tengah pandemi Covid-19.
Kegiatan ini awalnya dijadwalkan digelar pada April lalu, namun terundur gara-gara Covid-19.
Sejumlah kegiatan spektakuler, seperti karnaval budaya internasional dan festival Sungai Siak terpaksa harus dihapus.
Rombongan delegasi dari daerah anggota dibatasi jumlahnya, dan masyarakat tidak diperkenankan menonton ke lokasi acara.
"70 anggota JKPI memilki kepentingan secara bersama -sama untuk melestarikan kota pusaka," kata dia.
Rakernas di Siak juga menorehkan sejarah baru. Sebab, mars JKPI ditetapkan pada Rakernas VIII Siak ini.
Sementara penentuan tuan rumah disepakati 2 tahun sebelumnya.
"Kita bergabung pada JKPI pada 2016 lalu. Sejak itu kita aktif, pada Rakernas VI di Solo, diusulkan Siak jadi tuan rumah sebagai perwakilan Sumatera."
" Kemudian Rakernas IX di Bogor. Sedangkan Rakernas X bakal diusulkan pada Rakernas VIII di Siak ini," kata dia.
Menurut Alfedri, sebagai esensi pokok, selutuh anggota JKPI berkepentingan melestarikan pusaka, mendorong peran aktif masyarakat.
Menginventarisasi kekayaan pusaka dari semua daerah, memperkuat identitas Republik Indonesia di mata dunia dan menjadi wadah promosi daerah- daerah anggota.
Tahun ini karena pandemi Covid-19 sebanyak 6 acara dihilangkan.
Keenam acara itu yakni pawai budaya tingkat nasional, Festival Sungai Siak, Pagelaran Seni Budaya, program sosialisasi Master Class Kota Pusaka kepada pelajar dan kaum perempuan.
Alfedri juga menyampaikan ikhtiar agar Siak menyusul Kota Sawahlunto, Sumatera Barat sebagai warisan budaya dunia ataupun seperti Kota Ambon yang menjadi Kota Musik.
Saat ini Siak sudah menjadi cagar budaya nasional dan untuk menjadi warisan dunia oleh UNESCO pihaknya akan membuat kajian.
"Kita harus mampu menarik perhatian 6 kementrian. Pada 2021 kita akan mulai dengan memberikan penghargaan ke Presiden Jokowi yang merupakan inisiator JKPI sewaktu masih jadi Walikota Solo."
" Kita merumuskan konsep ke depan agar menjadi kawasan strategis kota pusaka sehingga nantinya mendapat anggaran," jelasnya.
Di lokasi pembukaan tersebut, hanya kota Banda Aceh dan Dekranasda Siak yang mempunyai stand bazar.
Alfedri bersama rekananan mendatangi stand bazar itu lalu menikmati kopi khas Aceh.
Setelah itu, Alfedri mengajak peserta makan siang di kantor bupati Siak.
Sebab, kegiatan Rakernas dilaksanakan di aula kantor bupati Siak.
( Tribunpekanbaru.com / Mayonal Putra )