Pemko Pekanbaru
Super Hub Pemko Pekanbaru

Misi Rahasia AL AS, Pasukannya Sampai 70 Tahun Hilang Tanpa Jejak, Kisah Perang Dunia II Terungkap

Perang dunia 2 (perang dunia II), tentu memiliki banyak kisah perih dan menyedihkan di dalamnya. Satu di antaranya kisah Angkatan Laut AS

Express.co.uk
USS Indianapolis tenggelam pada akhir perang 

TRIBUNPEKANBARU.COM - Perang Dunia, tentu banyak cerita memilukan yang terdapat di dalamnya.

Kemanusiaan tak ada artinya, persaudaraan sirna hingga banyaknya memakan korban jiwa.

Perang dunia dua di antaranya adalah perang besar yang terjadi sepanjang abad.

Melibatkan banyak negara. Perang dunia adalah uji kekuatan untuk menguasai suatu wilayah atau negara.

Tentu ada alasan yang tidak kalah menjadi sorotan, perang dunia 2 juga sebagai bentuk keinginan sesuatu negara untuk menguasai ekonomi.

Terlepas dari itu, kisah soal perang dunia dua datang dari angkatan perang Amerika Serikat.

Terungkap bermula dari sebuah bangkai kapal Perang Dunia II ditemukan lebih dari 70 tahun setelah bencana melanda dan awaknya dibinasakan dalam "serangan hiu terbesar dalam sejarah."

Dilansir dari Express, Minggu (20/12/2020), kapal itu adalah kapal penjelajah berat Angkatan Laut AS kelas Portland.

USS Indianapolis mengirimkan komponen utama Little Boy - senjata nuklir pertama yang pernah digunakan dalam pertempuran - ke Pangkalan Angkatan Udara AS di pulau Tinian.

Setelah berangkat ke Filipina untuk tugas pelatihan, kapal itu ditorpedo oleh kapal selam Angkatan Laut Kekaisaran Jepang I-58 dan tenggelam dalam 12 menit.

Dari 1.195 awak kapal, sekitar 300 orang tewas bersama kapal tersebut, tetapi serial 'History's Greatest Mysteries' mengungkapkan bagaimana para penyintas menghadapi tugas yang berbahaya.

Narator berkata:

“Saat Matahari terbit keesokan harinya, lebih dari 800 orang yang selamat terapung di lautan terbuka 280 mil dari daratan dan orang-orangnya optimis.

“Tapi satu hari penuh berlalu tanpa tanda-tanda penyelamatan - dan kemudian hari lainnya, dan lainnya.

“Menghadapi panas yang ekstrim pada siang hari dan dingin pada malam hari, para pelaut mulai menyerah pada paparan, kelelahan dan dehidrasi.

Sumber: Grid.ID
Halaman 1/3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved