Pandemi Covid-19 Jadi Ladang Bisnis Baru? Inteprol Ingatkan Vaksin Palsu & Vaksin Selundupan
Menurut Interpol, serangan siber yang menargetkan individu melalui situs penjualan obat palsu juga meningkat.
"Di situs lain, vaksin Shinofarm dan Shinobuck China dijual seharga 750 dolar As untuk dua dosis," ungkap majalah Courrier Japon, Minggu (3/1/2021).
Baca juga: Posting Foto Pakai Lingerie Warna Merah, Petenis Top Ini Bikin Netizen Pangling
Baca juga: Pemerintah Blokir Rekening FPI, Saldonya Rp 1 Miliar, Aziz: Uang Umat Juga Diduga Digarong
Pembayaran Bitcoin juga dimungkinkan di situs, dan foto gambar yang digunakan di situs berbeda dari paket aslinya.
Ketika saya bertanya tentang metode pengangkutan, jawabannya adalah akan diangkut dengan menggunakan cooler box atau kulkas.
Para ahli mengatakan bahwa jika Anda melakukan pembelian di situs semacam itu, Anda akan menerima yang palsu atau Anda tidak akan menerima apa pun.
Para ahli memperkirakan bahwa situs gelap serupa akan jauh semakin banyak hingga 2021.
Menurut Amy Shortman, pakar transportasi dalam rantai pasokan, akses ke perawatan medis formal terbatas, sehingga selalu ada orang di luar sana.
Bahkan obat kanker kemoterapi, yang sangat sulit digunakan, memiliki pasar gelap yang besar.
"Saya dapat mengatakan dengan pasti bahwa organisasi kriminal di seluruh dunia (melalui kejahatan terkait virus corona) akan mendapat untung besar," ungkap Amy.
Di negara-negara di mana vaksinasi sudah dimulai, meskipun vaksinasi sudah diutamakan, banyak orang yang hidup dengan kecemasan karena gilirannya belum datang walaupun memiliki riwayat penyakit.
Risiko Pencurian Vaksin Selama Pengangkutan
Selain itu, karena risiko pencurian yang tinggi selama pengangkutan, perusahaan logistik farmasi sangat waspada.
"Kami harus memberitahu staf di Pusat Vaksin bahwa mereka berurusan dengan emas," kata Tosten Newman, perwakilan Eropa dari Asosiasi Keamanan Rantai Suplai.
Tosten mengutarakan bahwa selalu ada risiko vaksin mudah dikirimkan ke organisasi kriminal, seperti bocornya informasi dari staf yang semula memiliki hubungan dengan organisasi kriminal tersebut.
Menurut media Jerman "WDR", di Jerman, di mana vaksinasi dimulai setelah Natal, polisi membawa vaksin tersebut di bawah peringatan Interpole.

Vaksin yang menjadi target penjualan lewat dunia maya mulai banyak terjadi saat ini karena tampaknya sangat menguntungkan.