China Kembali Bikin Ulah, Tolak Tim WHO Untuk Meneliti Virus Corona di Kota Wuhan

Pemerintah China menolak kedatangan tim investigasi WHO (Organisasi Kesehatan Dunia) untuk berkunjung ke Kota Wuhan.

Penulis: Hendri Gusmulyadi | Editor: Rinal Maradjo
Handout / Organisasi Kesehatan Dunia / AFP
Sebuah tim ahli internasional telah berangkat ke China untuk menyelidiki asal-usul pandemi Covid-19, tetapi Beijing belum memberikan akses yang diperlukan, kata kepala WHO pada 5 Januari 2021. "Hari ini, kami mengetahui bahwa pejabat China belum memberikan akses yang diperlukan. menyelesaikan izin yang diperlukan untuk kedatangan tim di China, "kata Tedros Adhanom Ghebreyesus kepada wartawan. 

TRIBUNPEKANBARU.COM - Pemerintah China menolak kedatangan tim investigasi WHO (Organisasi Kesehatan Dunia) untuk berkunjung ke Kota Wuhan.

Tim investigasi WHO sendiri berencana melakukan penyelidikan tentang asal-usul pandemi virus korona

Dikutip Tribunpekanbaru.com dari CNN pada Rabu (6/1/2021) dijelaskan,

Direktur Jenderal WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus mengatakan dua ilmuwan dari di tim Tim investigasi WHO ditolak masuk ke China.

Padahal, sebelumnya WHO telah berkomunikasi dengan pemerintah China dan negara komunis itu menyepakati untuk memberi izin kepada Tim investigasi WHO .

"Saya sangat kecewa dengan sikap pemerintah China," kata Tedros dalam konferensi pers di Jenewa, Selasa (5/1/2021).

"Saya telah melakukan kontak dengan pejabat senior China dan saya sekali lagi telah menjelaskan bahwa misi tersebut adalah prioritas bagi WHO dan tim internasional."

Tedros menjelaskan, saat ini WHO berkeinginan menjalankan misi secepat mungkin guna mendapatkan kesimpulan yang bisa dijadikan sebagai referensi tambahan untuk menangani pandemi itu.

Pejabat WHO telah lama bernegosiasi dengan Beijing untuk memungkinkan tim ilmuwan global mengakses situs-situs utama untuk menyelidiki asal mula virus - pertama kali terdeteksi di Wuhan pada Desember 2019 -

Pada Mei, WHO setuju untuk mengadakan penyelidikan tentang tanggapan global terhadap pandemi setelah lebih dari 100 negara menandatangani resolusi yang menyerukan penyelidikan independen.

Tedros mengatakan, seharusnya China beritikad baik untuk membuka akses demi kepentingan umat manusia.

Baca juga: Takut Data Warganya Diambil, Donald Trump Larang 8 Aplikasi Asal China Ini

Baca juga: Kritik China Langsung Disikat, Tak Hanya Jack Ma, Orang Terkenal Ini Juga Hilang Karena Kritik Xi

Baca juga: Setelah Drone, Serpihan Badan Roket China Juga Ditemukan di Wilayah Indonesia

Semantara itu, juru bicara Kementerian Luar Negeri China, Hua Chunying, mengatakan China "selalu bersikap terbuka, transparan dan bertanggung jawab" dalam menelusuri asal-usul virus.

Hua mengatakan bahwa China sebelumnya telah menyambut para ahli WHO ke negara itu dan mengatakan bahwa tim investigasi PBB dan para ahli China telah "sering berinteraksi" termasuk empat pertemuan video antara Oktober dan Desember.

"Untuk memastikan bahwa kelompok ahli internasional yang datang ke China dapat bekerja dengan lancar, perlu memenuhi prosedur yang diperlukan dan membuat pengaturan khusus yang relevan. Kedua belah pihak masih melakukan negosiasi tentang hal ini," kata Hua.

Marion Koopmans, ahli virologi Belanda yang mengepalai Departemen Virosains di Pusat Medis Erasmus di Rotterdam dan merupakan bagian dari tim investigasi yang menuju ke China, mengatakan bahwa mereka siap untuk pergi.

"Kita siap untuk datang ke negara itu kapan saja. Mudah-mudahan diberi akses secepat mungkin," katanya.

( Tribunpekanbaru.com / Hendri Gusmulyadi )

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved