Kecelakaan Sriwijaya Air
Sejumlah Temuan dari Lokasi Jatuhnya Pesawat Sriwijaya Air SJ-182
Diketahui, pesawat ini mengangkut penumpang sebanyak 56 penumpang, terdiri dari 46 dewasa, 7 anak-anak, dan 3 bayi.
Anggota penyelam Kopaska, Mayor Laut Edi Tirtayasa mengatakan kondisi Sriwijaya Air ditemukan hancur berkeping-keping.
"Di dalam laut ada serpihan pesawat, pesawat hancur total," kata Edi di tengah operasi pencarian.
Temuan serpihan mesin dan hidrolik kabin pesawat
Sementara itu, Detasemen Jalamangkara (Denjaka) TNI AL juga menemukan serpihan tubuh pesawat, serpihan mesin dan hidrolik kabin penumpang di antara Pulau Laki dan Pulau Lancang.
Salah satu serpihan yang ditemukan juga berupa plat besi berukuran panjang sekitar 3 meter.
Serpihan ini ditemukan tim penyelam di kedalaman 16 meter.
Baca juga: Kisah Satu Keluarga Batal Naik Pesawat Sriwijaya Air yang Nahas Nahas, Padahal Tiket Sudah Dibeli
100 Kantong Jenazah Disiapkan
Palang Merah Indonesia (PMI) menyiapkan kantong jenazah untuk para korban pesawat Sriwijaya Air jatuh di Pulau Laki, Kepulauan Seribu.
Diketahui, ada 100 kantong jenazah untuk korban Sriwijaya Air SJ 182 disiapkan langsung oleh pihak PMI saat ini.
Persiapan kantong jenazah korban Sriwijaya Air, menyusul adanya informasi pesawat Sriwijaya Air hilang kontak dan berujung pesawat Sriwijaya Air jatuh di Kepulauan Seribu.
Pesawat Sriwijaya Air hilang kontak dan jatuh di Kepulauan Seribu pada Sabtu (9/1/2021).
Menurut Kasub Divisi penanggulangan bencana PMI pusat Ridwan S Charmab, personel relawan disiapkan 100 orang (termasuk 1 team penyelam dari PMI Jakarta Utara).
Ada yang di pantai Tanjung Kiat dan ada yang ikut dengan Tim SAR TNI-AL di Kapal Perang RI.
"Merespons kejadian hilang kontak tersebut, PMI merespon dengan menyiagakan pertama dengan standby call dengan relawan sebanyak 100 orang"
"hingga kantung jenazah 100 buah akan diikutkan di KRI Gilimanuk malam ini," kata Ridwan dalam keterangan pers.
