Kecelakaan Sriwijaya Air
Pilunya Hati Ibunda Dinda Amelia Korban Jatuhnya Sriwijaya Air SJ-182: Pulang Lah Nak, Pulang Sayang
Kumpulan kisah korban dan keluarga penumpang pesawat Sriwijaya Air SJ182 yang jatuh di sekitaran kepulauan Seribu.
Kisah korban Sj182 lainnya
Sementara itu, keluarga pramugari Sriwijaya Air SJ 182, Mia Tresetyani Wadu (22) mengurai kisah pilu.
Kakak korban mengatakan, seharusnya Mia tidak di penerbangan tersebut.
Namun, jadwal Mia tiba-tiba diganti.
Rumah kediaman salah satu pramugari Sriwijaya Air SJ 182, Mia Tresetyani Wadu (22) mulai tampak ramai, Minggu (10/1/2021).
Keluarga dan kerabat dekat terlihat mempersiapkan tenda di depan rumah Mia, di Jalan Tukad Gangga, Gang Tirta Gangga, Denpasar, Bali.
Kakak Mia, Ardi Samuel Cornelis Wadu (25) mengatakan, pihak keluarga masih menunggu kabar pasti perihal kejadian tersebut.
"Kemarin, Sriwijaya menelepon sebatas konfirmasi pesawat yang dikabarkan benar yang dinaiki adik saya, baru sebatas itu."
"Informasi lebih lanjut belum ada karena Basarnas juga masih mencari," kata Ardi saat ditemui di kediamannya, Minggu siang.
Ardi dan keluarga berharap proses pencarian dan evakuasi bisa dilakukan secepatnya agar keluarga mendapat kepastian kabar dari adiknya.
Tak seharusnya di penerbangan
Ardi telah berkomunikasi dengan sejumlah kawan adiknya yang ada di Jakarta.
Dari sana ia mengetahui bahwa jadwal adiknya seharusnya ada di penerbangan lain. Kemudian jadwal adiknya ditukar di penerbangan SJ 182.
"Dia seharusnya tidak di penerbangan itu, karena tiba-tiba jadwalnya di-switch," katanya.
Mia, kata Ardi, menjadi pramugari di Sriwiajaya Air sejak tiga tahun lalu. Kemudian pada Desember 2020 ada perpanjangan kontrak.
