Presiden Rusia Berduka Cita Atas Jatuhnya Pesawat Sriwijaya Air SJ 182, Lokasi Kotak Hitam Terpantau
Presiden Rusia Vladimir Putin mengucapkan bela sungkawa atas musibah jatuhnya pesawat Sriwijaya Air SJ 182 pada Sabtu (9/1/2021) lalu di laut Jawa
Penulis: pitos punjadi | Editor: Nolpitos Hendri
TRIBUNPEKANBARU.COM - Presiden Rusia Vladimir Putin mengucapkan bela sungkawa atas musibah jatuhnya pesawat Sriwijaya Air SJ 182 pada Sabtu (9/1/2021) lalu di laut Jawa.
Ucapan Putin disampaikan KBRI Moskow lewat unggahan di sosial media Instagram yang menyatakan bahwa Putin mengirim pesan duka cita untuk Presiden Indonesia (RI) Joko Widodo (Jokowi).
"Presiden Rusia menyampaikan duka cita yang mendalam atas kematian kru dan penumpang pesawat yang jatuh di perairan laut Jawa," mengutip isi pesan dari pemerintah Rusia yang diunggah KBRI pada Minggu (10/1/2021).
Dalam surat tersebut turut disampaikan simpati dan dukungan kepada para keluarga dan kerabat korban agar diberikan ketabahan.
Dalam unggahan sebelumnya, KBRI juga mengunggah rangkaian karangan bunga dari warga Rusia yang diletakkan di depan pintu KBRI.
Dituliskan bahwa karangan bunga itu merupakan ungkapan duka cita dan simpati warga Rusia atas musibah yang menimpa pesawat Sriwijaya Air SJ 182 yang jatuh di perairan Kepulauan Seribu, Sabtu lalu.
KBRI Moskow juga mengucapkan turut berbela sungkawa atas terjadinya tragedi di awal tahun ini.
Posisi Kotak Hitam Diketahui
Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto mengatakan lokasi black box atau kotak hitam pesawat Sriwijaya Air SJ-182 telah terpantau.
Hadi mengatakan tim pencarian telah mendapatkan sinyal dari black box pesawat Sriwijaya Air SJ-182.
Tim pencarian saat ini telah menandai lokasi tempat black box mengeluarkan sinyal.
"Dua sinyal yang dikeluarkan oleh black box tersebut terus bisa dipantau dan sekarang sudah bisa di-marking," kata Hadi di Posko SAR Terpadu Jakarta International Container Terminal (JICT) 2 Tanjung Priok, Jakarta Utara, Minggu (10/1/2021).
Hadi berharap dalam waktu dekat black box tersebut dapat ditemukan setelah ditemukannya sinyal tersebut.
Setelah ditemukan black box tersebut akan dianalisis Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT).
"Mudah-mudahan dalam waktu yang tidak terlalu lama bisa diangkat. Sehingga menjadi bahan KNKT untuk mengetahui penyebab kecelakaan tersebut," kata Hadi.
			