Warga Riau Korban Sriwijaya Air SJY-182, Sampel DNA Orangtua Putri Wahyuni Dikirim ke Jakarta
DVI Polda Riau mengirimkan sampel DNA orangtua dari Putri Wahyuni (25), warga Pekanbaru yang jadi korban jatuhnya pesawat Sriwijaya Air
Penulis: Rizky Armanda | Editor: Nurul Qomariah
TRIBUNPEKANBARU.COM, PEKANBARU -Tim Disaster Victim Identification (DVI) Polda Riau mengirimkan sampel DNA orangtua dari Putri Wahyuni (25).
Putri Wahyuni adalah warga Kota Pekanbaru, yang jadi korban jatuhnya pesawat Sriwijaya Air, di perairan Kepulauan Seribu, Sabtu (9/1/2021) lalu.
Sampel DNA ini akan digunakan untuk kepentingan identifikasi korban pesawat naas jenis Boeing 737-400 tersebut, jika nanti berhasil ditemukan.
Kepala Rumah Sakit Bhayangkara Polda Riau, AKBP Agung menjelaskan, tim Dokkes Bhayangkara Polda Riau melakukan pengambilan data antemortem dari korban atas nama Putri Wahyuni. Kebetulan kedua orangtuanya berada di Kota Pekanbaru.
"Jadi pada Sabtu, setelah dapat informasi dari tim DVI pusat, kita mengambil sampel DNA dari orangtua kandung korban, kebetulan Sabtu sudah diambil sampel dari dua bagian, yaitu swab mulut dan satunya dari darah kering," jelas AKBP Agung, Senin (11/1/2021).
Lanjut Agung, sejumlah dokumen terkait juga disiapkan. Semua dikirim ke tim DVI Pusat.
"Kebetulan karena yang bersangkutan domisili di Jakarta, jadi yang bisa kita ambil di sini adalah DNA dari orangtua kandung korban, dari ayah dan ibunya," tutur Agung.
"Kemudian data pendukung lainnya seperti data rekam medis atau data rekam medis gigi. Kebetulan ada di Jakarta. Menurut informasi juga sudah diambil data dari rontgen panoramic gigi," sambung dia.
Agung menambahkan, sampel DNA berikut keseluruhan data dan dokumen pendukung lainnya, dikumpulkan menjadi satu sebagai data antemortem korban. Selanjutnya dikirim ke Posko DVI Pusat di Jakarta.
"Yang akan direkonsiliasi, akan di-matching-kan dengan data posmortem," pungkasnya.
Sementara itu, data dan dokumen antemortem Putri Wahyuni, dibawa oleh abang kandungnya, Aulia Riski ke Jakarta.
"Saya mengantar berkas adik (Putri Wahyuni) untuk proses identifikasi adik saya. Saya berangkat berdua dengan adik saya juga, Edi, berdua," tuturnya.
Berkas yang turut dibawa seperti KTP korban, ijazah, akte kelahiran, dan sebagainya.
Disinggung berapa lama akan berada di Jakarta, ia mengaku belum bisa memastikan.
"Untuk berapa lama belum tahu, yang jelas kami menunggu sampai ada kepastian. Kalau memang ada kepastian dalam waktu dekat, kami akan kembali (ke Pekanbaru)," paparnya.
			