Apa Itu Woman On Top? Posisi Berhubungan Intim yang Digemari tapi bikin Nyeri
Tapi ada juga yang tidak bisa melakukannya lantaran posisi woman on top bukan memberi kesenangan malah membuat perempuan kesakitan.
TRIBUNPEKANBARU.COM - Hubungan intim dapat menjaga keharmonisan rumah tangga.
Oleh sebab itu, dibutuhkan berbagai eksplorasi saat berhubungan seks.
Sebab, hal ini dapat membuat hubungan suami istri menjadi lebih hangat.
Salah satunya bercinta dengan posisi woman on top alias perempuan yang berada di atas.
Tapi ada juga yang tidak bisa melakukannya lantaran posisi woman on top bukan memberi kesenangan malah membuat perempuan kesakitan.
Menurut terapis dasar panggul Dr. Samantha DuFlo, ada sejumlah penyebab yang membuat perempuan mengalami rasa sakit ketika bercinta dengan posisi di atas.
Salah satunya masalah fisiologis seperti fibroid atau endometriosis, yakni kelainan karena jaringan yang membentuk lapisan dalam dinding rahim malah tumbuh di luar rahim.
Baca juga: Sejak Awal Sudah Curiga, Ternyata Benar, Wanita Ini Langsung Syok Lihat Fakta Ini di Depan Mata
Baca juga: Pelajar 14 Tahun Dinodai Dukun Palsu, Korban Cerita ke Orangtua dan Kakek Cabul Ditangkap Polisi
Baca juga: Spoiler Uttaran 17 Januari 2021, Uttaran ANTV Episode 102 Besok: Ada Fakta Tak Terduga di Kedai Kopi
Hal lain yang membuat posisi bercinta woman on top terasa sakit adalah masalah di otot dasar panggul. Kondisi ini biasanya bisa diatasi dengan senam kegel.
Sementara itu, Sam memberikan saran agar pasangan suami istri melakukan pemanasan yang cukup sebelum bercinta.
Pemanasan sangat penting untuk otot dasar panggul. Saat perempuan berada di atas, maka dia menggunakan otot bokong dan otot kaki untuk mengontrol gerakan.
Jika otot-otot itu kencang atau tidak fleksibel, maka akan terasa tidak nyaman untuk mempertahankan posisi woman on top.
Selain itu, ketika otot-otot tidak cukup kuat, maka vulva bisa secara tidak sengaja membuat otot dasar panggul kencang berlebihan. Akibatnya mendatangkan rasa sakit.
Rasa sakit juga dipengaruhi oleh kedalaman penetrasi.
Pada beberapa kasus, penetrasi yang terlalu dalam dapat menyentuh serviks atau leher rahim hingga memar.
Saat hal itu terjadi, sensasinya seperti kram menstruasi ringan atau bahkan nyeri hebat dan tajam.
Baca juga: VIDEO DETIK-DETIK Gunung Semeru Erupsi Hari Ini: Semburkan Awan Panas Sejauh 4.5 KM
Baca juga: Istri Selingkuh dengan Pria yang Lebih Tua Darinya, Suami Dibantu Warga Gerebek Penginapan Dinihari
Baca juga: Sedang Jalani Isolasi Mandiri, Satpam di Purbalingga Meninggal, Ditemukan Pemilik Kos