Dua Kecamatan di Pekanbaru Masih Zona Oranye, Bagaimana Penerapan Belajar Tatp Muka?
Kedua kecamatan yang masih zona oranye adalah Tampan dan Rumbai. Jumlah ini berkurang dari pekan lalu karena jumlah zona oranye mencapai 4 kecamatan
Penulis: Fernando | Editor: Nurul Qomariah
TRIBUNPEKANBARU.COM, PEKANBARU - Mayoritas kecamatan di Kota Pekanbaru masuk zona kuning atau zona dengan risiko penularan rendah.
Kondisi ini membuat Kota Pekanbaru masuk zona kuning.
Data dari Dinas Kesehatan Kota Pekanbaru, Ada sepuluh dari 12 kecamatan yang masuk zona kuning.
Dua kecamatan lainnya masuk zona oranye penularan Covid-19.
Kedua kecamatan tersebut yakni Tampan dan Rumbai. Jumlah ini berkurang dari pekan lalu karena jumlah zona oranye mencapai empat kecamatan.
Kasus Covid-19 pun cendrung mengalami penurunan pada pekan ini.
Walau jumlah kasus aktif Covid-19 di Kota Pekanbaru mencapai 822 kasus hingga, Senin (18/1/2021) kemarin.
Pemerintah Kota Pekanbaru pun berencana menggelar belajar tatap muka pada Februari 2021 mendatang.
Ada rencana penerapan belajar tatap muka di sekolah secara bertahap.
Orangtua peserta didik, Sari menyambut baik rencana belajar tatap muka di. Ia menyebut putranya tentu bisa lebih fokus belajar saat tatap muka di kelas.
"Kalau di sekolahkan bisa lebih fokus belajarnya," ujarnya kepada Tribunpekanbaru.com Selasa (19/1/2021).
Ibu dua anak ini mengaku bahwa putranya yang kini kelas 1 SD tidak bisa fokus belajar di rumah.
Ia menyebut harus menemani putrinya yang masih berusia tiga tahun sembari mendampingi putranya.
"Kalau memang di sekolah tentu harus menerapkan protokol kesehatan," harapnya.
Wali Kota Pekanbaru, Firdaus mengatakan bahwa pemerintah kota sudah berencana menggelar belajar tatap muka di SD dan SMP mulai awal Februari 2021.
Ia menyebut penerapannya berlangsung secara bertahap dari sekolah negeri.
"Teknisnya tidak full seperti biasa. Satu pekan hanya satu hingga dua kali pertemuan," jelasnya.
Firdaus menyebut kebijakan belajar tatap muka ini sesuai SKB empat menteri serta Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI.
Belajar tatap muka untuk penguatan belajar online selama pandemi Covid-19.
"Kebijakannya diserahkan ke kepala daerah, berpedoman pada regulasi tersebut," ulasnya.
Firdaus mengatakan bahwa penerapan belajar tatap muka tidak di semua zona wilayah kota. Penerapan belajar tatap muka hanya di zona kuning dan zona hijau.
"Kita bersyukur dari pemetaan pekan ini hasilnya, dari 12 kecamatan yang lama. Ada sepuluh kecamatan zona kuning dan dua lagi zona oranye," terangnya.
Firdaus menyebut pemetaan zona penularan Covid-19 dilakukan setiap pekan. Ia berharap pemetaan pekan depan depan tidak ada lagi zona oranye.
"Nantinya hasil pemetaan tersebut menjadi pedoman dalam penyelenggaraan belajar tatap muka di awal Februari nanti," paparnya.
Firdaus menyebut bahwa pemetaan pekan ini untuk melihat dampak dari gelombang libur akhir tahun 2020 lalu. Proses pemetaan sejak awal Januari 2021.
Kondisi penyebaran kasus saat ini pun mulai membaik. Ia berharap tidak terjadi lonjakan kasus Covid-19 akhir bulan ini.
( Tribunpekanbaru.com / Fernando Sikumbang)
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/pekanbaru/foto/bank/originals/tatap-muka-guru-ngajar.jpg)