Selebgram di Sumut Diduga Gelapkan MIliaran Uang Arisan Online, Korban Histeris Minta Uangnya
Korban arisan online ini datang dari berbagai kalangan, misalnya guru, ASN, karyawan swasta, pengusaha, dan mahasiswa.
TRIBUNPEKANBARU.COM - Warga Tarutung, Tapanuli Utara, berang dengan sikap perempuan berinisial TP karena tak kunjung mengembalikan uang arisan online yang totalnya mencapai Rp 4 miliar
Korban membawa kasus ini ke rana hukum dengan dugaan pencucian uang (money laundry) atau Tindak Pidana Pencucian Uang (TPPU).
Kuasa hukum para korban, Lambas Tony Pasaribu, menyebutkan perdamaian masih bisa dilakukan jika TP mengembalikan uang milik korban.
"Kembalikan aja kerugian daripada korban, kurasa ya masih ada perdamaian, tapi kalau enggak ada lagi kita akan tempuh jalur hukum. Kita juga akan laporkan ini ke Polda bahwa adanya money laundry, pencucian uang," ujar Lambas Tony Pasaribu saat dikonfirmasi oleh tribunmedan.id, Jumat (22/1/2021).
Baca juga: Tarik-tarikan Tas hingga Tali Putus,Emak-emak Teriak Gagalkan Jambret, Bagaimana Nasib Pelaku?
Baca juga: Ibu Ini Dituntut Rp 200 Juta Oleh Anaknya Karena Pakai Mobilnya, Rumah Disita Jika Tak Bayar
Lebih lanjut, ia menceritakan perihal perkembangan arisan online yang dilakukan pemiliknya sudah beroperasi sejak bulan Agustus 2020.
"Kalau dari informasi yang saya dengar melalui wawancara dari klien-klien saya, dia membuka arisan online ini sejak bulan Agustus 2020, tapi semakin dikenal orang itu pada bulan November lah," sambungnya.
Tingkat kepercayaan para penanam modal semakin meningkat karena popularitas TP.
TP dikenal sebagai orang yang berprestasi, apalagi dia juga jebolan audisi menyanyi.
"Dia kan kebetulan jebolan audisi nyanyi, jadi dikenal orang, jadi itulah dimamfaatkannya sama dia," lanjut Lambas Tony Pasaribu.
TP juga kerap menggunakan media sosial untuk memperluas jaringannya.
"Semakin percayalah orang. Dan dia selalu mengendorse di instagram, dia pake selebgram juga. Jadi udah profesional," tambahnya.
Baca juga: Mobil Kesayangan Dilukis Putrinya, Sang Ayah Bukannya Marah Malah Sikapnya Buat Netizen Terkejut
Baca juga: AJIB, Saking Kerasnya Tabrakan dengan Becak, Motor Sonic Ini Nyungsep di Atap Rumah Makan
Korban Mayoritas Mahasiswa
Dari penuturan Lambas Tony Pasaribu jumlah uang yang diinvestasikan kepada TP bervariasi.
"Jumlah yang diinvestkan itu bervariasi, dari sebagian orang saya pegang ini ada kira-kira 30 orang itu ada sampai ratusan juta, dan sebagian lagi mahasiswa. Tapi, rata-rata Rp 10 juta ke atas lah. Ada yang Rp 50 juta, bervariasilah," ujar Lambas Tony Pasaribu.
Ia melanjutkan bahwa para mahasiswa yang ikut arisan online tersebut berharap dapat keuntungan dari uang yang mereka masukkan dalam arisan online tersebut.
"Hingga hari ini, jumlah korbannya sudah mencapai 70 orang yang memberikan keterangan kepada kita atau melapor ke kantor kita, namun yang tanda tangan kuasa itu sebanyak 54 orang. Jadi kerugian yang kita pegang sekarang itu yang riil, yang bisa kita pegang sekitar Rp 2 Miliyar. Tapi untuk total keseluruhan lebih dari Rp 4 Miliyar, bahkan dugaan sementara sudah sampai Rp 7 Miliyar," sambungnya.
Bukan hanya mahasiswa, bahwa yang berharap dapatkan untung juga ikut terjerumus arisan online tersebut.
"Pada saat ini kan masa pandemi, belajar sekarang kan daring, jadi uang kuliah itu mungkin dipakai dulu sementara ke sana (masuk dalam arisan online) karena mereka percaya. Bahkan ada dana pestanya uang yang bulan ini mestinya pesta dia, dimasukkan ke situ, banyaklah," sambungnya.
"Bahkan, ada juga dana bersalin, berharap ingin dapatkan untung, dimasukkan dan ternyata sampai ibu itu operasi uang itu enggak cair," lanjutnya.
Baca juga: Dramatis Penangkapan Perampok Rp 561 Juta di Ciamis, Polisi Lepaskan 9 Kali Tembakan
Baca juga: Dua Mantan Menteri Ikut Penasaran dengan Temuan Benda Mirip Rudal di Anambas
Ternyata, pihaknya telah melakukan upaya persuasif agar pemilik arisan online tersebut mengembalikan uang para penanam saham (investor), namun pemilik arisol tersebut tidak memiliki itikad baik.
"Upaya untuk penyelesaiannya kan sudah kita lakukan secara persuasif. Jadi, tanggal 9 Desember 2020 ketika ia beritakan bahwa arisan dia itu collapse, jadi kan orang beramai-ramai ke rumah dia. Didemolah, ratusan orang ke rumah dia," jelas Lambas Tony Pasaribu.
"Akhirnya, mereka karena situasi Covid-19 kan tidak boleh kerumunan nih, diamankan Polres lah dia ke Polres Tapanuli Utara, tapi pada saat itu belum ada pelapor, sifatnya hanya pengamanan saja 1 x 24 jam," sambung Lambas Tony Pasaribu.
Ia menuturkan bahwa para korban arisol tersebut sudah mulai melaporkan pemilik arisol ke Polres Tapanuli Utara guna diproses secara hukum.
"Jadi, pada saat itu sejak kejadian 9 Desember belum ada dilaporkan dia secara pidana. Sekarang, mulai dari semalam kita sudah dan bahkan sampai sekarang korban-korban sudah membuat laporan ke Polres Tapanuli Utara," lanjut Lambas Tony Pasaribu.
Buka hanya ke Polres Taput, pihaknya juga sudah mengajukan gugatan ke Pengadilan Negeri Tarutung. Alhasil, pemilik arisol tersebut tak kunjung beritikad baik.
"Kemudian untuk pengadilan negeri, kita sudah mengajukan gugatan sejak Desember ketika dia memberitakan bahwa tanggal 9 Desember sudah collapse, tanggal 17 Desember 2020 kita masih upayakan gimana cara agar dia untuk mengembalikan secara kekeluargaan ternyata ya tidak ada niat sama sekali," lanjut Lambas Tony Pasaribu.
"Akhirnya, kita ajukanlah gugatan ini ke pengadilan negeri Tarutung untuk beberapa perkara. Jadi, perkara ini, kita bagi-bagi semua," pungkas Lambas Tony Pasaribu.
Terkait kasus ini, pihak Polres telah memberikan keterangan.

"Ia. Sudah dilaporkan secara resmi ke polres taput baru kemarin. Pelapor kan cuma satu orang. Dalam pelaporan bisa pelapor satu orang dan korban lebih dari satu orang. Masih kita kembangkan berapa orang korban dalam kejadian tersebut," ujar Humas Polres Taput Aiptu Walpon Baringbing saat dikonfirmasi pada Kamis (21/1/2021).
"Yang melaporkan adalah Putri Deva Hutagalung dan yang dilaporkan Tiara Betani Glori Panggabean," pungkasnya.(*)
Artikel ini telah tayang di tribun-medan.com dengan judul Perempuan Cantik Berinisial TP Digiring karena Gelapkan Uang Arisan Online hingga Rp 4 M di Tarutung