Pasangan Muda Harus Waspada Dengan Hamil Anggur, Kenali Faktor Dan Cara Mengatasinya
Sebab, selama hamil anggur ini, rahim ibu tidak berisi janin. Namun berisi mola yang berbentuk buah anggur.
Pada kehamilan anggur komplet, sel telur yang kosong dibuahi oleh satu atau dua sperma, dan semua materi genetik berasal dari ayah.
Dalam kondisi ini, kromosom dari sel telur ibu hilang atau tidak aktif dan kromosom ayah diduplikasi.
Pada kehamilan anggur parsial atau tidak komplet, kromosom ibu tetap ada tetapi ayah menyediakan dua set kromosom.
Akibatnya, embrio memiliki 69 kromosom, bukan 46. Hal ini paling sering terjadi ketika dua sperma membuahi sel telur, menghasilkan salinan tambahan materi genetik ayah.
Komplikasi hamil anggur
Setelah kehamilan anggur diangkat, jaringan molar mungkin tetap ada dan terus tumbuh. Ini disebut neoplasia trofoblas gestasional persisten (GTN).
Hal ini terjadi pada sekitar 15 hingga 20% kehamilan mola lengkap, dan hingga 5 % kehamilan mola parsial.
Salah satu tanda GTN persisten adalah human chorionic gonadotropin (HCG) tingkat tinggi atayu hormon kehamilan setelah kehamilan mola diangkat.
Dalam beberapa kasus, mola hidatidosa invasif menembus jauh ke dalam lapisan tengah dinding rahim, yang menyebabkan perdarahan vagina.
GTN persisten hampir selalu berhasil diobati, paling sering dengan kemoterapi.
Pilihan pengobatan lainnya adalah pengangkatan rahim (histerektomi).
Pencegahan hamil anggur
Jika Anda pernah mengalami kehamilan anggur, bicarakan dengan dokter atau bidan sebelum hamil lagi.
Dokter atau bidan mungkin merekomendasikan menunggu selama enam bulan hingga satu tahun sebelum mencoba hamil.
Selama kehamilan berikutnya, dokter mungkin melakukan ultrasound awal untuk memantau kondisi Anda dan adanya kemungkinan hamil anggur.
Selain itu, dokter mungkin juga akan melakukan tes genetik prenatal, yang dapat digunakan untuk mendiagnosis kehamilan anggur.
Faktor risiko hamil anggur
Sekitar 1 kasus dari setiap 1.000 kehamilan didiagnosis sebagai kehamilan anggur.