Jack Ma Makin Terjepit, Namanya Tak Lagi Masuk Daftar Pengusaha Tajir di Media China
Absennya nama Jack Ma menarik perhatian karena Shanghai Securities News adalah salah satu publikasi bisnis terpenting di China.
TRIBUNPEKANBARU.COM - Media pemerintah China, Shanghai Securities News, pada Selasa kemarin mempublikasikan deretan nama pengusaha teknologi paling berpengaruh di negara tersebut.
Namun ada yang janggal dari artikel di halaman depan itu.
Nama bos sekaligus pendiri Alibaba Group, Jack Ma, yang bisa dibilang merupakan salah satu tokoh beken di dunia teknologi China, justru tidak terlihat.
Padahal, beberapa nama pengusaha terkenal lain seperti Chairman BYD Co. Wang Chuanfu, Co-Founder Xiaomi Corp. Lei Jun, serta CEO Huawei Technologies Ren Zhengfei tak luput hadir dan disanjung dalam daftar ini.
Disebutkan bahwa sejumlah nama dalam daftar sempat berperilaku seperti "pahlawan sembrono" saat berupaya melepaskan diri dari sistem ekonomi lama yang kaku, tapi kini perusahaan-perusahaan yang "menghormati aturan pembangungan dan mematuhi regulasi pasar".
• Akhirnya Jack Ma Muncul, Hadir di Acara Ini dan Semua Spekulasi Pun Lenyap Seketika
Alih-alih Jack Ma, editorial tersebut memuji rival besarnya, pendiri Tencent Pony Ma, yang "menciptakan ulang era mobile", sebagaimana dihimpun KompasTekno dari Bloomberg, Rabu (3/2/2021).
Absennya nama Jack Ma menarik perhatian karena Shanghai Securities News adalah salah satu publikasi bisnis terpenting di China.
Hal ini pun seolah menjadi indikasi betapa hubungan Ma dengan Beijing sudah memburuk, setelah sebelumnya dielu-elukan sebagai salah satu jagoan industri teknologi China.
Ma memang disinyalir bermasalah dengan pemerintah China semenjak melontarkan kritik tajam terhadap regulasi keuangan di negara tersebut pada Oktober 2020.
Setelahnya, pemerintah China mengubah regulasi yang berujung pada gagalnya IPO Ant Group, perusahaan yang dimiliki oleh Jack Ma.
Alibaba Group juga menghadapi investigasi dengan tudingan dugaan praktik monopoli.
Jack Ma sendiri mendadak hilang tanpa penjelasan selama berbulan-bulan sejak melontarkan kritik terhadap pemerintah China.
Dia baru muncul lagi pada Januari lalu, itu pun hanya secara virtual lewat sebuah konferensi video. Nasib Ma masih belum jelas betul hingga sekarang.
Akhir tahun 2020 lalu, publik dibuat penasaran tentang keberadaan Jack Ma. Sang miliarder dilaporkan hilang-atau mengasingkan diri- dan tidak muncul di muka publik selama berbulan-bulan.
Sejumlah spekulasi yang berkembang soal "hilangnya" Jack Ma. Termasuk dugaan bahwa bos Alibaba itu dipenjara atau bahkan kehilangan nyawa.
Sebab, Ma menghilang tak lama setelah mengkritik pemerintah China soal reformasi regulasi finansial dan perbankan yang disebutnya menghambat inovasi.
Namun pertengahan Januari, publik kembali dihebohkan dengan kemunculan pertama Ma setelah menghilang sekitar tiga bulan. Lantas bagaimana kronologi hilangnya Jack Ma hingga kembali muncul di muka publik?
Berawal dari kritik
Pada 24 Oktober lalu, Jack Ma menyampaikan sebuah pidato dalam sebuah acara yang berlansung di Shanghai. Dalam acara yang juga dihadiri politisi China itu, Ma melontarkan kritik pedas terhadap regulator finansial dan perbankan.
Ma menilai regulasi perbankan di China menghambat inovasi dan harus direformasi demi mendorong pertumbuhan ekonomi. Pernyataan ini membuat geram pemerintah China yang kemudian bereaksi dengan memperketat regulasi bisnis tekfin (fintech).
Gagal IPO
Pengetatan regulasi membuat anak perusahaan Alibaba Group, Ant Group yang bergerak di bidang tekfin gagal melakukan menggelar penawaran saham perdana (initial public offering, IPO). Perintah penangguhan rencana IPO Ant Group dikeluarkan langsung oleh Presiden China, Xi Jinping.
Penangguhan dilakukan 3 November, tepat dua hari sebelum perusahaan itu dijadwalkan melantai di bursa saham Hong Kong dan Shanghai. Alasan penangguhan cukup sederhana, yakni adanya perubahan peraturan oleh regulator China.
Menghilang
Berita penangguhan IPO itu sejatinya berita yang cukup serius karena diprediksi bakal memecahkan rekor. Namun, Jack Ma tidak memberikan tanggapan apapun, bahkan setelah berbulan-bulan.
Sejak bulan Desember, publik mulai bertanya-tanya keberadaan Jack Ma. Pidato di Shanghai adalah kemunculan terakhir Ma kala itu.
Twitternya juga tampak lebih "sunyi". Twit terakhirnya diunggah bulan Oktober. padahal Ma cukup aktif di Twitter.
Absennya Ma semakin mencolok saat dia tidak hadir dalam acara Africa's Business Heroes, acara reality show buatannya sendiri, di mana ia menjadi salah satu juri.
Kursi juri Ma diisi oleh petinggi Alibaba lain di episode itu. Nama Ma juga dihapus dari website acara dan tidak diikutsertakan dalam video promosi.
Kabar hilangnya Jack Ma membuat publik berspekulasi. Kabar burung menyebut Ma ditangkap dan dipenjara karena mengkritik pemerintah China.
Namun menurut jurnalis CNBC, David Faber, Ma bukan menghilang, melainkan sembunyi dari sorotan publik. Faber menduga Ma berada di Kota Hangzhou, markas perusahaan Alibaba.
Nasionalisasi perusahaan Jack Ma
Di sela-sela "hilangnya" Jack Ma, pemerintah China mengumumkan akan melakukan investigasi ke perusahaan teknologi raksasa, termasuk Alibaba Group atas dugaan kasus monopoli.
Pemerintah China juga akan merilis undang-undang anti-pakat untuk "menjinakkan" perusahaan-perusahaan besar, seperti Alibaba dan Tencent. Penyelidikan tersebut konon adalah upaya Pemerintah China untuk mengambil alih Alibaba Group dan Ant Group.
Orang dalam industri keuangan internet China, Song Qing mengatakan bawah investigasi anti-monopoli yang dilakukan pemerintah China kepada Alibaba adalah upaya untuk mempercepat proses pengambil alihan perusahaan atas Alibaba dan Ant Group oleh Partai Komunis yang berkuasa di China (CCP).
"Mereka (CCP) membuat rencana nasionalisasi Alibaba beberapa pekan lalu; timing-nya bukan kebetulan... rencana-rencana ini datang dari pimpinan pusat," kata Qing, sebagaimana dihimpun KompasTekno dari IBTimes.
Belum diketahui bagaimana nasib perusahaan apabila nasionalisasi terjadi. Beragam spekulasi muncul di forum online Reddit soal bagaimana nasib pemegang saham Alibaba dan Ant Group.
Beberapa pengguna berpendapat bahwa pemerintah China akan melakukan pembelian (buyout) terhadap Alibaba. Sehingga para pemegang saham, kemungkinan akan mendapatkan ganti rugi, tapi nilainya kemungkinan tidak terlalu besar.
Namun, ada pula yang berpendapat bahwa nasionalisasi ini tidak mungkin terjadi. Sebab, jika benar, maka hal tersebut akan sangat mempengaruhi pergerakan pasar dan harga saham perusahaan yang berasal dari China.
Sejauh ini belum ada informasi lanjutan mengenai dugaan rencana nasionalisasi Alibaba Group dan Ant Group.
Muncul ke publik
Pada 20 Januari 2021, Ma muncul untuk pertama kalinya setelah tiga bulan "absen" dari muka publik. Kemunculan Ma dilaporkan pertama kali oleh Tainmu News. Ma muncul dalam sebuah siaran langsung konferensi video untuk menyapa 100 guru di pelosok China.
Dalam video berdurasi 50 detik itu, Ma mengenakan pakaian berwarna navy dan berbicara singkat di depan kamera. Tidak diketahui dari mana Ma melakukan siaran tersebut, hanya tampak sebuah ruangan dengan latar belakang sebuah dinding atau lukisan.
The Jack Ma Foundation dan Alibaba Group kompak mengonfirmasi bahwa benar Jack Ma hadir di acara virtual tersebut.(sumber kompas.com)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Jack Ma Ditendang, Pendiri Xiaomi Digadang",
