Narkoba Liquid
Cuma Beredar di Kalangan Terbatas, Kata Kapolda Narkoba Cair Beri Efek Gembira, Siapa Pemakainya?
Kapolda Riau menilai, dengan peredaran yang dikendalikan sedemikian rupa, narkoba cair tidak dipasarkan secara besar-besaran, atau disebar luas
Penulis: Rizky Armanda | Editor: Nurul Qomariah
TRIBUNPEKANBARU.COM, PEKANBARU - Kapolda Riau, Irjen Agung Setya Imam Effendi, mengungkapkan fakta soal peredaran terbatas narkoba liquid merk Ferrari, yang berhasil diungkap jajarannya.
Dalam kasus ini, polisi menangkap pria berinisial JAC (38), yang bertugas memasarkan dan mengedarkan narkoba berbentuk cairan, dalam kemasan botol dan dibandrol Rp1 juta itu.
JAC ditangkap di daerah Kabupaten Kampar, Provinsi Riau.
Tindak-tanduk JAC ini, dikendalikan oleh narapidana penghuni Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Pariaman, Sumatera Barat (Sumbar).
"Kalau kita perhatikan cara mereka mengendalikan transaksi narkoba ini, ini lebih ditujukan kepada pengguna. Jadi 1 botol (seharga) Rp1 juta untuk pengguna," ucap Agung, Kamis (4/2/2021).
Kapolda Riau menilai, dengan peredaran yang dikendalikan sedemikian rupa, narkoba cair tidak dipasarkan secara besar-besaran, atau disebar luas ke masyarakat umum.
"Tidak (dipasarkan secara luas). Dikendalikan peredarannya, diarahkan untuk pengguna," tegas Agung.
"Jadi kurang lebihnya kalau ada di Kampar, tidak jauh-jauh di situ (penggunanya). Mungkin ada juga di Pekanbaru dan sekitarnya," sambung Jenderal bintang dua tersebut.
Agung menjelaskan, salah satu kandungan dalam narkoba cair ini, termasuk jenis obat dan biasa dipakai oleh penggemar hiburan malam. Zat tersebut memberikan efek gembira.
"Ada efek ke arah sana," tuturnya.

Agung menyebutkan, ini adalah kali kedua jajarannya berhasil mengungkap kasus narkoba cair.
Sebelumnya, Polda Riau juga pernah menyita 36 botol liquid dari dua orang tersangka di Kota Dumai, beberapa waktu lalu.
Dimana 36 botol liquid itu semuanya positif mengandung 5-fluoro ADB, atau istilahnya synthetic cannabinoid. Masuk narkotika golongan I, atau ganja sintetis.
Petugas dari Direktorat Reserse Narkoba Polda Riau, masih akan melakukan pengembangan lebih lanjut pasca berhasil mengungkap peredaran narkoba baru jenis liquid atau cairan merk Ferrari ini.
Terutama soal asal usul pembuat dan tempat produksinya.