Semburan Gas di Pekanbaru
Semburan Gas di Tenayan Raya Pekanbaru Sampai Rusak Gedung Pesantren, Begini Kondisi Terkini
Hingga Jumat pagi semburan gas masih terjadi hingga perkiraan 10 meter, sedangkan dinihari Jumat itu mencapai semburan 30 meter.
Penulis: Nasuha Nasution | Editor: Sesri
TRIBUNPEKANBARU.COM, PEKANBARU - Semburan gas yang terjadi di Pondok Pesantren Al Ihsan Tenayan Raya makin parah, bahkan Jumat (5/2/2021) dinihari semburan yang juga mengeluarkan benda berupa tanah keras tersebut merusak gedung pesantren.
Pantauan tribunpekanbaru.com Jumat pagi gedung pondok pesantren terlihat dua gedung yang merupakan asrama rusak berat.
Untung saja 35 santri yang menuntut ilmu disini sudah diungsikan terlebih dahulu oleh pihak pesantren.
Hingga Jumat pagi semburan gas masih terjadi hingga perkiraan 10 meter, sedangkan dinihari Jumat itu mencapai semburan 30 meter.
Pengurus pondok pesantren Hasyim mengatakan pihaknya sudah mengungsikan seluruh perlengkapan di pondok pesantren tersebut.
"Santri sudah diungsikan ke Kubang dan aktivitas di sini dan dibantu TNI dan Kepolisian,"ujar Hasyim.
Pantauan tribunpekanbaru.com juga terlihat Jumat pagi sejumlah pejabat dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan serta pejabat dari Pemko Pekanbaru dan Pemprov.
Lokasi kejadian semburan masih digaris polisi berjarak sekitar 30 meter dari lokasi semburan gas tersebut.
• VIDEO: Saat Penggalian Sumur Tiba-tiba Gas Menyembur, Santri Ponpes di Pekanbaru Dievakuasi
• Gas Tiba-tiba Menyembur Dari Dalam Tanah, Santri Ponpes di Pekanbaru Panik dan Dievakuasi

Kronologi
Proses penggalian sumur yang berlokasi di Pondok Pesantren (Ponpes) Al Ihsan di Kecamatan Tenayan Raya, Kota Pekanbaru, terpaksa dihentikan, Kamis (4/2/2021).
Pasalnya, dari lobang sumur tersebut, mendadak menyemburkan gas alam yang cukup kuat. Suaranya pun terdengar bergemuruh.
Semburan gas itu muncul di antara ruang belajar dan kamar santri, yang juga tak jauh dari komplek Kantor Wali Kota Pekanbaru.
Alhasil, penghuni ponpes pun dibuat panik, takut ada kebakaran atau ledakan.
Alhasil, sebanyak 34 orang santri yang sedang belajar, terpaksa dievakuasi.