China Bersiap Jelajahi Planet Mars, Kangkangi Amerika Serikat dan Rusia

TRIBUNPEKANBARU.COM - Pesawat luar angkasa China Tianwen-1 sukses memotret Planet Mars secara dekat dan mengirimkan gambar tersebut ke bumi.

Potret Planet Mars dalam jarak dekat itu dilakukan saat China tengah mempersiapkan misi untuk mendarat di Planet Merah pada akhir tahun ini.

Demikian dilansir Badan Antariksa China pada Minggu (7/2/2021) seperti dikutip Tribunpekanbaru.com dari Arabnews.

Pesawat Tianwen-1 sendiri diluncurkan pada Juli tahun 2020.

Di saat bersamaa, Amerika Serikat juga meluncurkan misi ke Planet Mars , diperkirakan misi antariksa AS itu akan memasuki orbit Mars sekitar 10 Februari.

Foto hitam-putih yang dirilis Jumat (5/2/2021) malam oleh Administrasi Luar Angkasa Nasional China menunjukkan fitur geologi termasuk kawah Schiaparelli dan Valles Marineris, hamparan ngarai yang luas di permukaan Mars.

Foto itu diambil sekitar 2,2 juta kilometer (1,4 juta mil) dari Mars, menurut CNSA.

Saat ini disebutkan, pesawat ruang angkasa itu sekarang 1,1 juta kilometer dari planet itu.

• China Berhasil Daratkan Pesawat Luar Angkasa di Bulan, Tambang Material Berharga di Bulan?

• Ini Yang Terjadi Jika Astronot Kentut di Luar Angkasa, di Luar Dugaan

• Di Tengah Pertikaian dengan Amerika Serikat, China Diam-siam Sukses Lakukan Misi Luar Angkasa

Pesawat robotik itu menyalakan salah satu mesinnya untuk "membuat koreksi orbit" dan diperkirakan akan melambat sebelum "ditangkap oleh gravitasi Mars" sekitar 10 Februari, kata badan itu.

Tianwen-1 seberat lima ton termasuk pengorbit Planet Mars, pendarat, dan penjelajah yang akan mempelajari tanah planet.

China berharap pada bulan Mei mendatang akan mendaratkan kapal penjelajah tanpa awak pada Mei 2021 di Utopia, cekungan besar di Mars.

Dengan tampilnya China dalam ekspedisi luar angkasa,

Dengan demikian, hingga saat ini, tercatat tiga negara besar yang sukses menjalankan misi antariksa itu.

Negara-negara itu adalah Amerika Serikat, Uni Soviet dan China.

China sendiri telah menggelontorkan miliaran dolar untuk program luar angkasa yang langsung dipimpin oleh militer negara komunis itu.