Pemko Pekanbaru
Super Hub Pemko Pekanbaru

China Bersiap Jelajahi Planet Mars, Kangkangi Amerika Serikat dan Rusia

Pesawat luar angkasa China Tianwen-1 sukses memotret Planet Mars secara dekat dan mengirimkan gambar tersebut ke bumi.

Penulis: Rinal Maradjo | Editor: Rinal Maradjo
AFP
foto planet mars yang diambil Pesawat luar angkasa China Tianwen-1 

Terobosan China tersebut merupakan langkah besar dalam 1 dekade terakhir,

Setelah sebelumnya China mengirim manusia ke luar angkasa pada tahun 2003 silam.

Tianwen-1 bukanlah upaya pertama China untuk mencapai Planet Mars.

Misi sebelumnya dengan Rusia pada 2011 berakhir sebelum waktunya karena peluncuran gagal.

China telah mengirim dua penjelajah ke Bulan.

Dengan yang kedua, China menjadi negara pertama yang berhasil melakukan soft landing di sisi jauh permukaan bulan.

"Dan untuk misi ke Planet Mars, Semua sistem pada probe Tianwen-1 berada dalam "kondisi baik," kata CNSA.

Eksplorasi Bulan

Pada bulan November 2020, China meluncurkan misi eksplorasi bulan Chang'e-5 .

Ilmuwan luar angkasa China menyebut "perjalanan yang sangat panjang dan bahkan berbahaya" untuk mendarat di bulan dan membawa kembali sampel dari permukaan bulan.

Peluncuran pagi hari dari kosmodrom Wenchang di pulau resor selatan Hainan disiarkan langsung oleh China Central Television.

Dilansir dari Asia Times, Selasa (24/11/2020), CCTV dan media pemerintah lainnya tidak membuang waktu untuk mengklaim bahwa, dengan lepas landas mulus di atas roket transportasi berat Long March-5, China telah bergabung dengan jajaran elit bekas Uni Soviet dan Amerika Serikat sebagai "negara adidaya luar angkasa" mampu mengembalikan benda luar angkasa kembali ke Bumi.

“Dunia belum melihat sampel bulan baru selama lebih dari empat dekade, dan sekarang sudah saatnya China mengakhiri jeda dalam eksplorasi dan penelitian bulan umat manusia."..

"Untuk tidak hanya meninggalkan cap China di satelit alami Bumi tetapi juga membawa sebagian darinya ke Bumi."

"Dengan sampel batuan bulan, tanah, dan regolit tersedia untuk dipelajari oleh komunitas ilmiah di seluruh dunia,” sebagaimana dimuat People's Daily.

Halaman 2/3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved