Pemko Pekanbaru
Super Hub Pemko Pekanbaru

Bukan TB Usus, Penyakit Ustaz Maheer Dirahasiakan, Polri: Sakit Yang Sensitif

Iqlima meminta agar suaminya segera dirujuk di rumah sakit yang ada di Bogor dengan pengawalan dari pihak kepolisian.

youtube
Ustaz Maheer At Thuwailibi 

"Setelah diobati dan dinyatakan sembuh, yang bersangkutan dibawa lagi ke Rutan Bareskrim," ujar Argo.

Pada 4 Februari 2021, berkas perkara Soni masuk tahap II di kejaksaan. Setelah barang bukti dan tersangka diserahkan ke jaksa, Soni pun berstatus sebagai tahanan kejaksaan yang dititipkan di Rutan Bareskrim.

Maheer kembali mengeluh sakit, kemudian petugas rutan dan tim dokter menyarankan agar yang bersangkutan kembali dibawa ke RS Polri untuk mendapatkan perawatan.

Namun, Maaher tidak mau hingga akhirnya mengembuskan napas terakhir di Rutan Bareskrim pada Senin (8/2/2021).

Komisioner Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM) Choirul Anam mengatakan pihaknya akan menyelidiki kematian Maheer.

"Kami akan meminta keterangan kepolisian. Kenapa penyebab kematiannya," ujar Choirul.

Choirul mengatakan Komnas HAM memberi perhatian khusus pada kasus-kasus kematian dalam tahanan.

Namun, pihak Komnas HAM perlu menggali informasi lebih dala.

"Walau polisi telah mengatakan dia meninggal sakit, penting untuk diketahui sakitnya apa, dan bagaimana sakit itu berlangsung di rutan dan sampai meninggal," kata Choirul.

Ustaz Maheer Sempat Disebut Sakit TB Usus

Tim kuasa hukum Maaher, Novel Bamukmin menerangkan Maaher memiliki penyakit bawaan, yakni radang usus akut atau TB usus.

Sejak awal penahanannya, pihaknya telah melakukan penangguhan penahanan. Tetapi, tidak disetujui oleh pihak kepolisian.

"Beliau ada penyakit bawaan, ada radang usus yang akut, dan malah ditahan di Mabes Polri, di basement dekat ganset. Tidak ada sinar matahari dan sirkulasi udara," tutur Novel.

Dengan kematian Maaher, ucap Novel, ia khawatir dengan rekan-rekannya, para laskar, hingga imam besar Rizieq Shihab turut menjadi korban dari oligarki. Novel berharap Maaher menjadi korban terakhir.

"Kita juga khawatir teman-teman kita yang sebelumnya ditangkap menjadi korban. Padahal apa yang disampaikan Ustaz Maaher hal yang biasa. Banyak kok masalah yang selesai, tanpa kriminalisasi," imbuh Novel.

Sumber: Tribunnews
Halaman 2/3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved