Pemko Pekanbaru
Super Hub Pemko Pekanbaru

Suasana Duka Berubah Mencekam, Inilah Detik-detik Seorang Pria Acungkan Sajam ke Petugas

Suasana duka berubah menjadi mencekam, Inilah detik-detik seorang pria yang mengacungkan sajam ke petugas. Ternyata Ini pemicunya

Editor: Budi Rahmat
istimewa
(ilustrasi)Suasana Duka Berubah Mencekam, Inilah Detik-detik Seorang Pria Acungkan Sajam ke Petugas 

TRIBUNPEKANBARU.COM- Suasana duka seketika berubah mencekam. Inilah detik-detik seorang pemuda yang berupaya mengancam petugas yang hendak memakamkan ibunya.

Ibu si pemuda tersebut dilaporkan meninggal dunia akibat Covid-19. Nah, saat akan dimakamkan dengan protokol Covi-19, si pemuda marah dan berusaha menolaknya.

Ia kemudian dilaporkan mengacungkan senjata tajam diduga jenis pedang ke aarah petugas.

Insiden Jenazah Tertukar Di Kota Malang Berujung Petaka, Petugas Pemakaman Pingsan

Ketika Ajal Telah Tiba, Kakek 77 Tahun Itupun Meninggal Dunia Saat Tubuhnya Digerogoti Virus Corona

Siapa Sebenarnya Helena Lim? Wanita Kaya Raya yang Disorot Karena Dapat Vaksin Corona, Kok Bisa?

Petugas kemudian berusaha untuk mengamankan si pemuda untuk menghindari hal yang tak diinginkan

berikut kronologi lengkapnya

Petugas pemakaman mengenakan alat pelindung sedang mengubur korban koronavirus di pemakaman di pinggiran Saint Petersburg pada 6 Mei 2020.
Petugas pemakaman mengenakan alat pelindung sedang mengubur korban koronavirus di pemakaman di pinggiran Saint Petersburg pada 6 Mei 2020. (OLGA MALTSEVA / AFP)

Seorang pemuda, S (20) warga Desa Kajar, Tenggarang, Bondowoso, menolak ibunya dimakamkan secara protokol Covid-19, Rabu (10/2/2021) sekitar pukul 21.30 WIB.

Ia marah sembari mengancam masyarakat dan aparat dengan senjata tajam.

Suasana duka, seketika berubah mencekam.

"Sejak di RSUD dr Koesnadi, pemuda itu sudah berteriak-teriak menolak ibunya dimakamkan sesuai protokol Covid-19, padahal berdasar hasil tes swab, ibunya positif Covid-19. Petugas rumah sakit sudah berupaya meredamnya," kata Kasatreskrim Polres Bondowoso, AKP Agung Ari Bowo kepada Surya melalui sambungan telepon, Kamis (11/2/2021).

Namun, sesampainya di rumah, ternyata S masih kekeh menolak.

Amarahnya juga justru makin membuncah.

Dengan kalap, ia mengambil senjata tajam sejenis pedang dari dalam rumah.

Pedang itu digunakan untuk mengancam agar pemakaman ibunya bisa dilakukan secara normal.

Sejumlah aparat, yakni TNI, Polri dan Satpol PP, pun diterjunkan ke lokasi untuk melakukan tindakan antisipasi sekaligus berupaya memberikan pengertian kepada S.

Paru-paru Dokter Tirta Sudah Rusak Parah, Ngaku Meninggal Dunia Jika Kena Corona, Untung Aja Idup

6 Tempat Paling Rawan dan Berisiko Tinggi Sebarkan Virus Corona Menurut WHO

Lantang Sebut Virus Corona Konspirasi, Wanita Hamil Ini Malah Positif Covid-19, Begini Nasibnya

Kendati begitu, S tetap tak bisa mengendalikan emosi.

Halaman
123
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved