Pemko Pekanbaru
Super Hub Pemko Pekanbaru

Aksi Amatiran Pria Pengangguran, Beli Ponsel Pakai Uang Palsu, Terungkap Gara-gara Ini

aksi amatiran pemuda pengangguran. Pakai uang palsu untuk beli ponsel. Aksinya terungkap gara-gara ini. Ada yang sudah terlanjur beredar

Editor: Budi Rahmat
tribunjabar/daniel andrean damanik
ilustrasi uang palsu 

TRIBUNPEKANBARU.COM- Pemain amatiran uang palus diringkus polisi. Pria pengangguran ini sudah sempat membelanjakan uang paslu tersebut untuk kebutuhan harian.

Namun aksinya mengedarkan uang palsu terhenti setelah seorang warga melaporkan menerima uang palus dari pelaku.

Uang sebesar Rp 650 ribu didapatkan korban setelah menjual ponsel ke pelaku. dari laporan korban kemudian peredaran uang palsu dapat diungkap.

Namun masih adadbebebarap uang lagi yang belum ditemukan polisi sebab sudah dipakai pelaku belanja di toko kelontong

Begini Kronologinya

Penyidik Unit Pidana Khusus (Pidsus) Satreskrim Polres Tulungagung masih mendalami temuan uang palsu yang dibelanjakan Rizal Herdiawan Putra (23), warga Desa Beji, Kecamatan Boyolangu.

Polisi telah menetapkan Rizal sebagai tersangka, dan berupaya mengungkap pihak yang menjual uang palsu kepada Rizal.

Menurut Kepala Unit Pidsus Satreskrim Polres Tulungagung, Iptu Didik Rianto, hari ini pihaknya akan meminta keterangan saksi ahli dari Bank Indonesia (BI).

“Untuk kelengkapan berkas perkara, kami akan minta pendapat saksi ahli dari BI,” terang Didik, Senin (15/2/2021).

Lanjutnya, hasil penyelidikan menunjukkan jika Rizal bukan bagian dari jaringan pengedar uang palsu.

Ia adalah konsumen yang membeli uang palsu itu dari Bandung, Jawa Barat, kemudian dipakai untuk berbelanja di wilayah Kabupaten Tulungagung.

Dia tidak terhubung aktif dengan penjual, dan berhubungan dengannya saat membeli uang palsu itu.

“Jadi dia ini amatiran, bukan bagian dari jaringan pengedar uang palsu. Kami masih mendalami (penjualnya),” sambung Didik.

Rizal mengenal sosok penjual itu melalui media sosial Facebook.

Pemuda pengangguran ini kemudian transfer uang Rp 500.000 kepada penjual itu.

Si penjual kemudian mengirim uang palsu senilai Rp 1.500.000, lewat jasa pengiriman barang.

“Sosok penjualnya ini ada di wilayah Jawa Barat. Sejumlah barang bukti mengarah ke sana,” ungkap Didik.

Dari Rp 1.500.000 uang palsu itu, Rp 300.000 di antaranya dibelanjakan keperluan keseharian, seperti rokok dan kopi.

Sedangkan Rp 650.000 dipakai membeli ponsel bekas milik Gandi Setiyono (29), warga Dusun Krandon, Desa Krejo, Kecamatan Karangan, Trenggalek.

Gandi yang melaporkan Rizal ke Polres Tulungagung, sehingga peredaran uang palsu ini bisa diungkap.

“Sisanya kami sita dari rumahnya. Sehingga total ada Rp 1.200.000 uang palsu yang kami amankan,” tutur Didik.

Didik merinci, Rp 1.200.000 uang palsu yang disita berasal dari Gandi dan sisa yang ditemukan di rumah Rizal.

Sedangkan Rp 300.000 di antaranya belum ditemukan, karena dibelanjakan Rizal ke toko kelontong.

Rizal ditangkap Minggu (7/2/2021) silam setelah membeli ponsel milik Gandi.

Kini Rizal telah menjadi tersangka dan akan dijerat pasal 45 dan 46 Undang-undang nomor 7 tahun 2011, tentang mata uang, dengan ancaman 12 tahun penjara.

Cara Mengetahui uang Palsu

Warna Uang

warna uang asli dan palsu

Warna uang asli dan palsu seringkali terlihat sama.

Namun, jika memperhatikan uang pecahan Rp100 ribu, Rp50 ribu, dan Rp20 ribu, kamu akan menemukan perbedaan pada warna.

Sebagai contoh, pecahan Rp100 ribu yang asli memiliki warna keemasan.

Namun, jika melihat dari sudut berbeda, warna akan berubah menjadi kehijauan.

Gambar Tersembunyi

Salah satu tips membedakan uang asli dan palsu adalah dengan melihat gambar tersembunyi.

Pada uang asli, terdapat dua gambar tersembunyi, yaitu gambar multi warna dan gambar satu warna.

Gambar multi warna bisa dilihat pada uang pecahan Rp100 ribu, Rp50 ribu, Rp20 ribu, dan Rp10 ribu.

Sebagai contoh, pada uang pecahan Rp10 ribu, kamu bisa melihat gambar tersembunyi berupa angka 10 dengan kombinasi warna ungu, biru, dan kuning.

Selain itu, gambar satu warna juga terdapat pada semua pecahan uang kertas.

Gambar tersebut berupa tulisan ‘BI’ yang berada di sebelah gambar pahlawan.

Menggunakan Sinar Ultraviolet

Menyinari uang dengan sinar ultraviolet merupakan cara efektif melihat perbedaan uang asli dan palsu adalah menggunakan sinar ultraviolet.

Ketika disinari ultraviolet, uang asli akan berpendar, sedangkan uang palsu tidak.

Rectoverso

Untuk melihat fitur ini, kamu harus menerawang uang pecahan kertas.

Perhatikanlah lambang BI yang semula tidak beraturan, ketika diterawang akan membentuk lambang BI secara jelas.

Kode untuk Penyandang Tuna Netra

Uang pecahan kertas yang asli memiliki sepasang garis timbul di sisi kanan dan kiri.

Itu merupakan kode yang digunakan penyandang tuna netra untuk mengetahui jumlah uang yang dipegangnya.

Uang Asli Terdapat Rasi Eurion

Rasi eurion adalah gamabaran lingkaran kecil pada uang kertas.

Fitur ini merupakan salah satu fitur tercanggih yang terdapat pada uang asli.

Teknologi secanggih apapun tidak dapat menyalin rasi eurion ini.

Bahan Baku Uang Asli dan Palsu

Uang asli dan uang palsu menggunakan bahan baku yang berbeda.

Perlu diketahui, uang asli menggunakan bahan baku dari serat kapas.

Kemudian, uang asli juga dilengkapi benang pengaman yang warnanya akan berubah pada sudut pandang tertentu.

Tekstur Uang Asli dan Palsu

Uang asli memiliki tekstur kertas yang kasar, terutama pada bagian lambang negara.

Sementara uang palsu cenderung memiliki tekstur yang lebih halus.

Selain itu, uang palsu juga lebih mudah lecek karena lapisan kertas yang tipis.

Artikel ini telah tayang di surya.co.id dengan judul Kronologi Pemuda Tulungagung Belanja Pakai Uang Palsu, Beli Via Facebook Seharga Rp 500.000.

Sumber: Surya
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved