Pemko Pekanbaru
Super Hub Pemko Pekanbaru

Kehilangan Bayi Kembarnya di Dalam Kamar, Wanita Ini Langsung Histeris, Ternyata Diculik Hewan Ini

NGeri. Kehilangan bayi kembar di dalam kamar, wanita ini langsung histeris setelah melihat hewan ini yang menculiknya

Editor: Budi Rahmat
Gambar oleh esudroff dari Pixabay
ilustrasi bayi 

TRIBUNPEKANBARU.COM- Diculik segerombolan monyet, nasib bayi kembar berakhir tragis. Hanya satu bayi yang berhasil diselamatkan.

Sedangkan satu bayi lagi dilempar monyet yang ketakutan ketika hendak disergap warga. Tubuh bayi malang itu terlempar dan jatuh ke saluran air hingga meninggal dunia.

Satu bayi yang selamat berada di atas atas setelah dibawa monyet dari tempat tidurnya di dalam rumah

Peristiwa tersebut membuat heboh warga dan tak menyangka gerombolan monyet menculik anak manusia.

Biasanya warga hanya mengetahui jika monyet mengambil makanan dari dalam rumah. Tak ada yang pernah mengambil bayi. Apalagi sampai dua bayi

Berikut Kronologinya

Polisi di India selatan mengatakan, mereka sedang menyelidiki kasus kematian bayi berusia 8 hari, yang diduga akibat dilempar kawanan monyet dari atap rumah anak itu.

Polisi pada Minggu (14/2/2021) menerangkan ke AFP, kronologi bermula saat bayi perempuan kembar sedang tidur di rumah mereka di negara bagian Tamil Nadu.

Insiden itu terjadi pada Sabtu (13/2/2021). Bayi-bayi tersebut tiba-tiba dibawa oleh sekumpulan monyet.

Ibu mereka, Bhuvaneshwari, mendengar suara bayi menangis. Ia lalu melihat anak-anaknya diculik dari kamar tidur dan mulai berteriak, kata polisi.

Sang ibu bergegas ke teras luar dan melihat para monyet sudah berada di atap dengan anak kembar itu.

"Mendengar teriakannya, para tetangga datang membantu dan mencoba menyelamatkan mereka," kata polisi tersebut.

Saat orang-orang berusaha menyelamatkan bayi-bayi itu, monyet-monyet meletakkan seorang bayi di atap dan melempar bayi lainnya ke atas.

Bayi yang dilempar kemudian jatuh ke saluran pembuangan dan tewas, lanjut keterangan polisi.

Sementara itu bayi satunya selamat dari bahaya.

Monyet bisa menyerang manusia dan mencuri makanan, tetapi kasus penculikan anak jarang terjadi.

Dua tahun lalu ada kasus monyet mengambil bayi yang sedang tidur di bawah kelambu rumah di negara bagian Odisha.

Bayi itu kemudian ditemukan tewas.

Monyet yang Gila Seks

Sementara itu, Polisi Thailand mengungkapkan, mereka kini kewalahan menangani para monyet gila seks yang sudah menguasai kota Lopburi.

Karena keberadaan primata jenis makaka itu, para warga dilaporkan menjadi sangat ketakutan dan tidak berani meninggalkan rumah.

Para monyet di kota Lopburi yang biasanya ditoleransi, bahkan dihormati oleh beberapa orang, kini populasinya makin meningkat selama pandemi Covid-19.

Kurangnya turis, yang berarti berkurangnya sumber makanan, membuat mereka menjadi agresif, dengan 8.400 ekor kini menguasai kota.

Kepada The New York Times, seorang polisi Thailand mengatakan dia sudah menggunakan ketapel untuk mengusir sekelompok makaka.

Namun seperti dilansir Daily Mail Selasa (28/7/2020), upayanya tak membuahkan hasil. Sebab, para makaka itu kembali lagi.

"Benar-benar tidak ada harapan. Hanya dalam sekejap mata mereka kemudian kembali lagi dengan jumlah yang lebih banyak, bersama bayinya," kata petugas itu.

Penduduk lokal dilaporkan terpaksa meninggalkan perhiasan mereka dan tidak bisa membawa barang yang sifatnya berharga agar tak dicuri.

Kemudian ada warga yang terlalu takut untuk sekadar keluar rumah. Sehingga mereka terpaksa membarikade jendela maupun pintu.

Jumlah makaka yang terus membesar, berlipat ganda dalam tiga tahun terakhir, membuat ide hidup berdampingan bersama manusia dirasa mustahil.

Berawal dari rasa kasihan melihat mereka kelaparan, orang-orang kemudian memberi mereka makanan cepat saji agar tidak mengganggu.

Namun, diyakini makanan itu malah membuat mereka tidak sekadar agresif. Tapi juga gila seks. Sehingga jumlah mereka bertambah banyak.

Sebagai dampak dari makanan yang diberikan, para monyet perkotaan itu dilaporkan massa ototnya menurun. Bahkan ada yang mengalami hipertensi dan penyakit gula.

Kuljira Taechawattanawanna, salah satu warga Lopburi menerangkan, keberadaan makaka itu sudah merusak kotanya, sementara dia merasa seperti terpenjara di rumahnya sendiri.

"Kami seperti tinggal di kurungan dengan para monyet ada di jalanan. Jumlah mereka tak bisa dipercaya. Tempat ini bau sekali terutama saat hujan," jelas Kuljira.

Bangkok sebenarnya sudah berusaha menekan angka pertumbuhan, dengan ada sebagian primata tersebut yang menjalani sterilisasi.

Tetapi, perjuangan mereka terbukti tak berhasil jika melihat para makaka yang berkembang lebih dari yang bisa dikontrol pemerintah.

Sejumlah tempat di kota kini menjadi area berbahaya, dengan sebuah gedung bioskop dikabarkan menjadi "markas besar" mereka.

Dikatakan bahwa makaka itu menempatkan teman mereka yang mati di ruang proyektor, dengan setiap manusia yang mendekati bakal diserng.

Sementara pemilik toko yang berada tak jauh di dekatnya memajang boneka harimau dan buaya. Tujuannya untuk menakuti mereka.

Taweesak Srisaguan, si pemilik toko, menuturkan meski dia harus melalui hari-hari merepotkan menghadapi makaka, dia mengaku tak rela jika hewan itu diusir.

"Saya sudah terbiasa melihat mereka berjalan-jalan, kemudian bermain di sepanjang. Jika mereka sampai pergi, maka saya akan kesepian," kata dia.(*)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul Bayi 8 Hari Diculik Kawanan Monyet lalu Tewas Dilempar dari Atap Rumah

Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved