Intan Jaya Mencekam, KKB OPM Keluar Kandang, Pastor Jemput Warga Usai Prada Ginanjar Gugur
Kapolres Intan Jaya AKBP I Wayan G Antara menetapkan status keamanan siaga satu akibat situasi Intan Jaya yang mencekam.
Kami sudah meminta mereka menyurat agar itu menjadi dasar untuk kami bertindak. Memang kami tidak bisa ke sana karena penerbangan terbatas," ujar Ribka di Jayapura, Rabu (17/2/2021).
"Sampai hari ini data yang kami minta, baik dari dinas maupun gereja, belum ada. Jadi mungkin kami akan turunkan tim mengingat pengungsi semakin banyak," sambung dia.
Apalagi saat ini pejabat pemkab banyak yang mengungsi, sehingga koordinasi semakin sulit.
"Kami sudah berkoordinasi dengan Kepala Dinas Sosial Intan Jaya, tapi karena merasa terancam katanya dia sudah mengungsi ke kampung. Sebelum kami turun, saya minta SK tanggap darurat dari bupati, dan itu sesuai aturan memang begitu. Atas dasar itu, kami bisa keluarkan beras cadangan pemerintah untuk bantuan kepada para pengungsi dan bahan pangan lain," kata Ribka.
Ratusan Brimob dari daerah lain dikirim ke Intan Jaya Menyusul situasi yang kian mencekam, ratusan personel dari daerah lain diterjunkan untuk pengamanan.
Sebanyak 100 pasukan Brimob Polda Nusa Tenggara Timur (NTT) dikirim untuk membantu mengatasi KKB.
Penguatan pasukan juga dilakukan oleh Polda Jambi dengan mengirimkan 100 personel Brimob Jambi ke Papua.
Kapolda NTT Irjen Lotharia Latif berharap para pasukan kembali ke daerah asal dengan selamat.
"Saya harap kembali ke Polda NTT dengan jumlah yang lengkap dan aman yaitu 100 orang, tidak berkurang satu pun personel dengan alasan apapun," tegas Latif saat melepas anggota Brimob ke Papua.
Latif pun berpesan agar pasukannya selalu waspada dan saling melindungi..
"Terus tingkatkan ketakwaan kepada Tuhan yang maha kuasa, karena itu adalah landasan utama, laksanakan tugas diawali dengan doa, karena doa yang menyelamatkan hidup kita, patuhi SOP dan protap yang sudah ditetapkan, jangan membenarkan yang biasa, tapi membiasakan yang benar," kata dia.
Ratusan Brimob dari Jambi dan NTT itu akan bertugas di Papua selama enam bulan, yakni sampai Agustus 2021.
Keberadaan KKB telah merenggut nyawa tiga prajurit TNI dalam sebulan terakhir.
Mereka adalah anggota dari Yonif R 400/Banteng Raider Kodam IV/Diponegoro Dua prajurit gugur pada 22 Januari 2021, yakni Praka Anumerta Roy Vebrianto dan Praka Anumerta Dedi Hamdani.
Kemudian terakhir ialah Pratu Anumerta Ginanjar Arianda yang gugur pada 15 Februari 2021.
Ayah Ginanjar, Dede Anda berharap pemerintah segera menyelesaikan konflik di Papua.
Dia tidak ingin ada korban lain.
"Sudahlah cukup anak saya yang terakhir jadi korban. Jangan ada lagi korban tentara-tentara yang lainnya. Cukup anak saya," kata Dede saat ditemui di Taman Makam Pahlawan Kusumah Bangsa Kota Banjar, Jawa Barat, Rabu (17/2/2021).
(*)
Sumber: Kompas