Detik-detik Kronologi Anak Bunuh Ayah Karena Masakan Asin, Tak Lama Kemudian Anaknya yang Meninggal

setelah salat subuh, ia jatuh. Setelah ditolong rekannya dan dilaporkan ke petugas piket, dia mengeluh kepalanya sakit

Editor: Muhammad Ridho
Foto Istimewa Polres Trenggalek
Pemakaman Fera Setyadi (kiri) tersangka pembunuhan ayah kandungnya di Kabupaten Trenggalek, dan foto Fera Setyadi di Mapolres sebelum meninggal (kanan). 

Pihaknya menduga, penyakit ini yang menyebabkan Fera meninggal dunia.

Usai divisum luar, jenazah Fera dibawa pulang ke Desa Kertosono, Kecamatan Panggul untuk dimakamkan.

Sekadar untuk diketahui, Fera membacok bapak kandungnya bernama Wajib (50) hingga tewas, Senin (15/2/2021).

Kejadian itu akibat hal sepele, yakni masalah makan sahur.

Fera, yang punya riwayat gangguan jiwa, merasa makanan yang dibuatkan orang tuanya terasa asin.

Entah mengapa, ia kemudian curiga bahwa sang orang tua hendak meracun.

Ia kemudian mendatangi kerabatnya dan mengajaknya ke rumah.

Usai kembali ke rumah, ia mondar-mandir menggerutu sambil memegang sabit, pisau, dan palu.

Secara tiba-tiba, Fera kemudian menghampiri sang ayah, memukul, dan membacoknya menggunakan sabit.

Bacokan itu mengenai kepala bagian belakang-kanan hingga korban jatuh tersungkur tepat di jalan depan rumah. Korban pun meninggal di lokasi.

Hasil pemeriksaan polisi menyebut, ada kemungkinan Fera tega membacok bapaknya karena dendam.

Ia, menurut laporan polisi saat itu, sering merasa dikucilkan akibat gangguan jiwa yang diderita.

(Surya.co.id/Aflahul Abidin)

Artikel ini telah tayang di surya.co.id

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved