Saat Vaksinasi Digencarkan, WHO Melaporkan Angka Global Infeksi Covid-19 Naik
jumlah infeksi virus corona global meningkat untuk pertama kalinya dalam tujuh minggu.
Penulis: | Editor: Firmauli Sihaloho
TRIBUNPEKANBARU.COM - Saat ini seluruh negara di dunia fokus dalam proses vaksinasi Covid-19.
Kendati demikian, Organisasi Kesehatan Dunia ( WHO) mengatakan, jumlah infeksi virus corona global meningkat untuk pertama kalinya dalam tujuh minggu.
Direktur Jenderal WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus mengatakan dalam sebuah pengarahan di Jenewa bahwa peningkatan kasus ini mengecewakan tapi tidak mengherankan.
Tedros menambahkan, tren peningkatan kasus Covid-19 terjadi di banyak negara di dunia selain Afrika dan kawasan Pasifik Barat.
"Kenaikan kasus tampaknya terjadi karena penerapan protokol kesehatan yang dilakukan masyarakat longgar, kemudian muncul varian baru, dan orang-orang lengah (dengan Covid-19)," kata Tedros seperti dilansir Aljazeera, Selasa (2/3/2021).
Sementara itu, Maria Van Kerkhove, pimpinan teknis untuk Covid-19 WHO menggambarkan peningkatan tersebut sebagai peringatan keras untuk kita semua.
• China Pakai Swab Anal dari Dubur Deteksi Covid-19, Jepang: Itu Menyebabkan Sakit Psikologis
• Dapat Bantuan Vaksin Covid-19 dari China, Presiden Filipina Rodrigo Duterte Malah Begini
• Petugas Terkendala Air dan Jarak Tempuh, Ini Tiga Lokasi Karhutla Terparah di Pelalawan
"Kita tidak bisa membiarkan vrius ini," kata Kerkhove yang juga seorang epidemiolog penyakit menular berkebangsaan AS.
Sejauh ini, ada lebih dari 114 juta kasus virus corona yang dikonfirmasi, termasuk sekitar 2,5 juta kematian terkait dan 64,5 juta pemulihan, menurut data oleh Universitas Johns Hopkins.
Sementara itu, Tedros mengatakan masih terlalu dini bagi pemerintah untuk hanya mengandalkan program vaksinasi dan meninggalkan protokol kesehatan untuk memerangi Covid-19.
“Jika negara hanya mengandalkan vaksin, mereka membuat kesalahan. Langkah-langkah protokol kesehatan harus tetap menjadi dasar respons untuk mencegah Covid-19," kata Tedros.
Di sisi lain, Tedros mengaku gembira karena dosis vaksin untuk tenaga medis di negara-negara miskin akhirnya diberikan, termasuk di negara-negara Afrika Barat seperti Ghana dan Pantai Gading.
• Mantap Pak Gibran Rakabuming, Langsung Gerebek PSK di Kota Solo, Buat Gebrakan Padahal Baru Dilantik
• Susu Bayi Beli 2 Gratis 1, Gula Tisu Popok Mentega, Promo Alfamart Hari Ini Selasa 3 Maret 2021
• Mantap Pak Gibran Rakabuming, Langsung Gerebek PSK di Kota Solo, Buat Gebrakan Padahal Baru Dilantik
Kedua negara pada hari Senin adalah yang pertama mulai memvaksinasi orang dengan dosis yang disediakan oleh COVAX, program internasional untuk menyediakan vaksin bagi negara-negara miskin dan berpenghasilan menengah.
Kepala WHO juga mengkritik negara-negara kaya yang menimbun dosis vaksin. Dia menekankan, semua orang yang rentan di seluruh dunia harus dilindungi.
“Sangat disayangkan bahwa ini terjadi hampir tiga bulan setelah beberapa negara terkaya memulai kampanye vaksinasi mereka,” kata Tedros.
“Beberapa negara terus memprioritaskan memvaksinasi orang dewasa muda yang lebih sehat dengan risiko penyakit yang lebih rendah di populasi mereka sendiri, di depan petugas kesehatan dan orang tua (lansia) di tempat lain.”
