Pendemo Myanmar Berguguran, Korban Nyawa Makin Bertambah, Sehari 10 Demonstran Tewas
Tercatat 10 orang tewas dalam sehari pada aksi demo yang sudah berlangsung sejak Aung San Suu Kyi ditangkap militer
TRIBUNPEKANBARU.COM, MYANMAR - Para peserta demo yang memprotes kudeta militer di negara tetangga Myanmar berguguran. Tercatat 10 orang tewas dalam sehari pada aksi demo yang sudah berlangsung sejak Aung San Suu Kyi ditangkap militer.
Polisi dan militer menggunakan senjata mematikan untuk membubarkan demonstran.
Membuat setidaknya 10 orang tewas di Myanmar pada Rabu (3/3/2021).
Aksi protes menentang kudeta militer kembali pecah sebagaimana dilansir dari Anadolu Agency, Rabu 3 Maret 2021.
Rakyat Myanmar turun ke jalan-jalan di kota-kota besar maupun kecil di Myanmar, menuntut pemulihan kembali pemerintahan sipil dan pembebasan pemimpin de facto Aung San Suu Kyi.
Di antara 10 orang yang tewas tersebut, sebanyak tujuh orang tewas di Mandalay sedangkan tiga lainnya tewas masing-masing di Yangon, Magway, dan Myingyan.
Para demonstran tewas akibat dari tindakan keras oleh polisi dan militer Myanmar dalam membubarkan aksi protes menentang kudeta militer.
Sebelumnya dilaporkan bahwa di Yangon, seorang pengunjuk rasa tewas karena luka tembak.
Kabar itu disampaikan oleh media lokal Khit Thi Media, mengutip petugas penyelamat sukarela sebagai saksi.
Sebuah video rekaman yang beredar menunjukkan polisi mendirikan barikade sementara di kota Okalapa utara Yangon.
Dilaporkan bahwa pengunjuk rasa yang meninggal di Myingyan adalah seorang gadis remaja berusia 14 tahun.
Akibat bentrokan antara aparat keamanan dan demonstran di Yangon, sekitar 300 pengunjuk rasa ditahan.
Perhimpunan Bangsa-Bangsa Asia Tenggara (ASEAN) telah meminta semua pihak di Myanmar untuk mencari solusi damai melalui dialog yang konstruktif dan rekonsiliasi praktis.
Hal itu mengemuka dalam pertemuan khusus para menteri luar negeri negara anggota ASEAN yang dipimpin Brunei Darussalam.
Solusi damai diharapkan dapat tercapai guna kepentingan masyarakat dan mata pencaharian rakyat Myanmar.