1,6 Ton Garam Disemai di Ketinggian 9000 Kaki, Proses TMC di Riau untuk Antisipasi Karhutla di Riau

TRIBUNPEKANBARU.COM, PEKANBARU - Operasi Teknologi Modifikasi Cuaca atau TMC di Riau merupakan proses hujan buatan untuk penanganan kebakaran hutan dan lahan atau Karhutla di Riau kembali dilaksanakan pada Kamis (11/3/2021).

Pada hari kedua operasi TMC di Riau dalam penanganan Karhuitla di Riau itu dilakukan sebanyak 2 sortie atau 2 trip penerbangan. 

Total ada sekitar 1,6 ton garam yang diangkut oleh pesawat Casa 212 A-2103 TNI AU yang standby di Lanud Roesmin Nurjadin Pekanbaru, untuk disemai di awan potensi hujan di langit Riau.

Koordinator Lapangan Kegiatan TMC Riau, Adi Bayu Rusandi, ST, M.Si yang juga Perekayasa Muda BPPT mengatakan, untuk sortie pertama, daerah semai ada di Kabupaten Rokan Hilir (Rohil).

Penyemaian garam dilakukan di ketinggian 9 ribu feet (kaki).

"Sementara untuk sortie kedua, daerah semai ada di Kabupaten Siak dan Kabupaten Pelalawan.

Dengan jelajah ketinggian antara 9 ribu sampai 10 ribu feet (kaki)," ucapnya.

Sehari sebelumnya pada Rabu (10/3/2021), TMC juga sudah dilaksanakan.

Untuk daerah semai ada di sekitaran langit Kabupaten Siak dan Kabupaten Bengkalis.

Pesawat pengangkut 800 kg garam ini terbang dengan ketinggian 9 ribu feet (kaki).

Pesawat Casa 212 seri 200 milik AU ini tiba di Lanud Roesmin Nurjadin Pekanbaru, pada Selasa (9/3/2021) kemarin.

Pesawat mendarat sekitar pukul 15.00 WIB.

Pesawat Casa ini diperbantukan untuk menyemai garam, dalam rangka menjalankan misi Teknologi Modifikasi Cuaca (TMC) hujan buatan di Riau.

Pesawat Casa ini dibawa dari Skadron Udara 4.

Pesawat berangkat dari Malang menuju ke Halim.

Lalu ke Palembang dan terakhir ke Pekanbaru.

Artikel berjudul " 1,6 Ton Garam Disemai di Ketinggian 9000 Kaki, Proses TMC di Riau untuk Antisipasi Karhutla di Riau " ini ditulis wartawan Tribunpekanbaru.com / Rizky Armanda .