Tak Punya Agama Selama 7 Tahun, Lalu Jadi Mualaf, Begini Kisah Anton Medan si Preman Besar
Muhamad Efendi atau lebih dikenal dengan Anton Medan kerap mewarnai perjalanan dakwah mualaf di Indonesia.
Tiongkok sebagai ciri khas Anton yang memang keturunan Tionghoa.
Siapa Anton Medan
Anton Medan lahir dengan nama Tan Hok Liang dan kemudian bernama Muhammad Ramdhan Efendi.
Anton lahir di Tebing Tinggi, Sumatra Utara, 10 Oktober 1957.
meninggal di Cibinong, Bogor, Jawa Barat, 15 Maret 2021 pada umur 63 tahun.
Anton adalah mantan perampok dan bandar judi yang kini telah insaf.
Ia menjadi Ketua Persatuan Islam Tionghoa Indonesia (PITI) sejak 2012.
Ia memeluk agama Islam sejak 1992. Ia mendirikan rumah ibadah yang diberi nama Masjid Jami' Tan Hok Liang.
Masjid itu terletak di areal Pondok Pesantren At-Ta'ibin, Pondok Rajeg, Cibinong.
Banyak tuduhan-tuduhan yang diarahkan padanya seputar keterlibatannya dalam kerusuhan Mei 1998.
Dia juga pernah masuk penjara sewaktu masih menjadi perampok dan bandar judi.
Tak Beragama Selama 7 Tahun
Mantan preman dan narapidana yang saat ini menjadi penceramah Anto Medan mengaku ia sempat hidup tanpa agama selama 7 tahun sebelum memeluk agama Islam.
Menurutnya 4 tahun pernah mendalami agama yang diturunkan dari keluarganya, kemudian pindah agama lain selama 2 tahun.
Merasa belum yakin ia kemudian pindah dan akhirnya tanpa agama selama 7 tahun.
Dalam masa itu Anton Medan mengaku bisa dan memahami hampir seluruh kitab suci yang ada di Indonesia.
"Perjalanan saya mencari agama akhirnya berhenti pada Islam dan memeluknya hingga saat ini," kata Anton Medan saat memberikan ceramah di Rutan Mentok, Bangka Belitung beberapa waktu lalu.
Artikel ini telah tayang di TribunMedan.com dengan judul Anton Medan Meninggal Dunia Karena Penyakit Ini dan Sudah Siapkan Makam Sejak Tiga Tahun Lalu