Warga Histeris Berlarian, Pemuda Sakit Jiwa di Lampung Tenteng Kepala Ayah yang Baru Dipenggalnya
Sebagian warga lari ketakutan melihat ulah PK, sebagian lagi mencari cara agar aksi tersebut dihentikan oleh PK dengan cara melumpuhkannya.
TRIBUNPEKANBARU.COM - Warga ketakutan saat pria berinisial PK menenteng dan menunjukkan kepala ayahnya kepada para tetangga.
Dengan tubuh penuh darah, PK berjalan keliling kampung sambil menenteng korban.
Tarmin salah seorang warga menyebutkan, akibat ulah PK, sejumlah warga yang ada di dekat rumah korban histeris dan langsung melarikan diri.
"Diarak (kepala korban) diperlihatkan ke sejumlah warga sambil bilang, 'Bapak saya mati. Bapak saya mati'," kata Tarmin sambil mencontohkan ucapan PK, Senin.
Sebagian warga lari ketakutan melihat ulah PK, sebagian lagi mencari cara agar aksi tersebut dihentikan oleh PK dengan cara melumpuhkannya.
Baca juga: Dua Tewas di Tempat, Bus Rombongan Pengajian Asal Langsa Tujuan Danau Toba Masuk Jurang
Baca juga: Siswi SMA di Padang Dinodai Hingga Depresi, Keluarga Pelaku Cari Celah Hukum dengan Uang Damai

Kasus anak penggal kepala ayah di Lampung Tengah membuat geger warga kecamatan Sendang Agung dan sekitarnya.
Kapolres Lampung Tengah, AKBP Popon Ardianto Sunggoro membenarkan adanya aksi pemenggalan dilakukan sang anak terhadap ayah kandungnya.
Peristiwa pemuda penggal leher ayah tersebut sempat menggegerkan warga di Kampung Sendang Rejo, Kecamatan Sendang Agung, Lampung Tengah, terjadi Senin (22/3/2021) sekira pukul 14.00 WIB.
Saat dikonfirmasi Popon menyebutkan, dugaan sementara pelaku PK mengalami gangguan kejiwaan, dan saat ini telah diamankan di Polsek Kalirejo.
"Saat ini dugaan sementara pelaku mengalami gangguan jiwa. Barang bukti (sebilah golok) dan pelaku (PK) sudah kami amankan," kata AKBP Popon Ardianto Sunggoro, Senin.
Baca juga: Kerjasama dengan Cewek Open BO, Komplotan Polisi Gadungan Ini Leluasa Peras Pria Hidung Belang
Baca juga: Penjambret Diduga Bawa Anak dan Istrinya Beraksi, Lansia Tersungkur ke Aspal Usai tasnya Dirampas
Namun begitu, Popon menyebutkan, terkait dugaan sementara pelaku mengalami gangguan jiwa pihaknya tidak berhenti sampai di situ saja melakukan penyelidikan.
"Kami tidak berhenti di situ saja (melakukan penyidikan pelaku), dan masih terus dilakukan observasi, apakah memang (pelaku) mengalami gangguan kejiwaan atau tidak dengan melibatkan ahli kejiwaan (dokter dan psikiater)," sebutnya.
Ia berharap, masyarakat untuk tetap tenang dan tidak termakan isu apapun, serta menyerahkan proses hukum kepada pihak kepolisian.
Bawa Kepala Korban
Setelah melakukan pemenggalan terhadap leher ayahnya, pelaku PK sempat membawa keliling leher korban memperlihatkan kepada para tetangga.