Seorang Korban Goyang Tiang Listrik, Tiga Warga Ditemukan Bertumpukan Tewas Kesetrum di Persawahan
Kronologi tiga orang tewas tersengat listrik berawal dari korban Juwito, yang mengalami gangguan jiwa mengoyang tiang besi penyangga tiang listrik.
TRIBUNPEKANBARU.COM - Fakta 3 orang warga yang ditemukan tewas dalam posisi bertumpukan di area persawahan Kecamatan Pagu Kabupaten Kediri Selasa (23/3/2021) terungkap.
Ketiga warga itu tewas tersengat listrik dari tiang listrik kecil di tepi sawah.
Peristiwa ini terjadi sekitar pukul 06.30 WIB di area persawahan Dusun Ngantub Desa Kambingan Kecamatan Pagu Kabupaten Kediri.
Kronologi tiga warga Kecamatan Pagu Kabupaten Kediri ditemukan tewas tersengat listrik diungkap polisi.
Kasi Humas Polsek Pagu Bripka Erwan Subagyo mengatakan bahwa ketiga korban ini adalah warga Desa Kambingan.
"Jadi korban pertama ini adalah Juwito laki - laki berusia 57 tahun, warga Dusun Ngantup. Kedua ada Priyagung Pandu Atmadja laki - laki berusia (26) warga Dusun Ngantup. Korban ketiga ada Granadi Purnawirawan Laki - laki (38) dusun Ngantup," jelasnya.
Baca juga: Pelaku Penggal Leher Ayah Kandung di Lampung Akan Dibawa ke RSJ, Polisi : Dugaan Sementara Kejiwaan
Kronologi kejadian awal menurut Bripka Erwan Subagyo bahwa awalnya korban bernama Juwito mengalami gangguan jiwa sedang menggoyang tiang besi.
"Korban Juwito menggoyang tiang besi penyangga kabel listrik di pinggi saluran air persawahan pinggir jalan. Kemudian korban Juwito tersengat listrik. Saat Juwito tersengat, korban lain Granadi dan Priyagung berusaha menolongnya. Akan tetapi keduanya ikut tersengat dan tewas di tempat kejadian perkara," terangnya.
Setelah melihat ketiga orang tewas di persawahan, kemudian seorang warga melaporkan kejadian ini ke Kades Kambingan.
"Setelah kami dapat laporan dari Kades, tim kita langsung bergerak ke tempat kejadian perkara," terang Kasi Humas Polsek Pagu.
Hasil olah tempat kejadian perkara dari Polsek Pagu menyebutkan tak ada tanda kekerasan dari tubuh ketiga korban.
"Petugas Inafis dan Puskesmas Pagu mengatakan korban meninggal dunia karena aliran listrik," ucap Bripka Erwan Subagyo.
Berdasarkan keterangan keluarga korban Juwito, diketahui (Juwito) memang sedang mengalami gangguan jiwa.
"Keluarga korban menerima dengan ikhlas kepergian dan membuat surat pernyataan yang ditanda tangani oleh pihak keluarga," pungkas Kasi Humas Polsek Pagu Bripka Erwan Subagyo.
Baca juga: Sering Dipakai Bonceng Cewek, Emak-emak Mengamuk Hancurkan Sepeda Motor Suaminya
Kejadian Serupa Tewaskan Satu Keluarga
Satreskrim Polres Bojonegoro memeriksa sejumlah saksi berkaitan dengan meninggalnya satu keluarga akibat sengatan listrik di sawah.
Satu keluarga ini berjumlah empat orang. Mereka adalah Parno (suami, 55), Reswati (istri, 50), Jayadi (anak, 32) dan Arifin (anak, 21), ditemukan tak bernyawa di sawah miliknya di Desa Tambahrejo, Kecamatan Kanor, Senin (12/10/2020), pukul 06.00 WIB.
"Ada lima saksi yang kita periksa atas peristiwa memilukan tersebut," kata Kapolres Bojonegoro, AKBP M Budi Hendrawan dikonfirmasi, Selasa (13/10/2020).

Perwira menengah itu menjelaskan, sejumlah saksi yang diperiksa yaitu mulai dari tetangga hingga perangkat desa, termasuk pemilik kabel di sekitar lokasi.
Saat ini juga masih berlangsung pemeriksaan untuk menentukan unsur pidana atas kejadian tersebut.
"Kelalaian yang bisa menyebabkan orang meninggal itu pidana, pasal 359 KUHP. Masih kita lakukan pemeriksaan," pungkasnya.
Kronologi
Sebuah keluarga yang terdiri dari empat orang di Bojonegoro meninggal dunia bersama akibat sengatan listrik.
Nasib nahas ini dialami satu keluarga di Desa Tambahrejo, Kecamatan Kanor, Bojonegoro, Senin (12/10/2020), sekitar pukul 06.00 WIB.
Sejumlah empat orang ditemukan tak bernyawa di area persawahan miliknya sendiri.
Keempatnya yaitu Parno (suami, 55), Reswati (istri, 50), Jayadi (anak, 32) dan Arifin (anak, 21), dinyatakan tewas tersengat listrik.
Kapolsek Kanor, Iptu Hadi Waluyo mengatakan, Parno dan Jayadi habis Isya ke sawah untuk mengairi tanaman cabai.
Namun keduanya tidak mengetahui jika ada kabel penerangan lampu yang jatuh di tanah yang digunakan untuk menangkal hama tikus, saat di lokasi kakinya menyenggol kabel listrik hingga akhirnya tersetrum.
"Ya jadi tersetrum tak sengaja menyentuh kabel jatuh, meninggal di lokasi," ujar Kapolsek dikonfirmasi.
Ia menjelaskan, istri korban dan anak terakhir yang menunggu suaminya tak kunjung pulang hingga pukul 22.00 WIB lalu menyusulnya ke sawah.
Namun Reswati dan Arifin justru mengalami nasib mengenaskan, keduanya ikut tersetrum menyusul suami dan anak yang lebih dulu tiada.
"Istri dan anaknya ini cemas karena hingga jam 10 malam suaminya tak pulang, akhirnya disusul namun justru ikut tersetrum karena tidak tahu jika ada kabel listrik yang jatuh," pungkasnya.
Kini jenazah keempat orang yang masih satu keluarga itu telah diantar ke rumah duka, keluarga korban lainnya menerima kejadian tersebut murni kesetrum.
Jebakan tikus
"Saat itu korban melintasi jalan yang ada kabel telanjang, lalu tersetrum. Kabel itu untuk jebakan tikus," kata Kapolsek Kanor, Iptu Hadi Waluyo kepada wartawan.
Dijelaskannya, mengetahui suaminya tak pulang hingga larut malam, Reswati bersama Arifin mendatangi lokasi sawah.
Namun, ibu dan anak yang tidak mengetahuinya kondisi medan itu juga mengalami nasib nahas.
Mereka akhirnya ikut meninggal karena tersengat listrik yang terjatuh di tanah.
Ibu dan anak ini juga tersetrum kabel penerangan yang juga sebagai penangkal hama tikus.
"Jadi empat orang yang masih satu keluarga ini meninggal di lokasi yang sama, ada luka bakar di dada, kaki dan tangan akibat tersetrum," ungkap Kapolsek.(*)
Artikel ini telah tayang di suryamalang.com dengan judul Fakta 3 Warga Tewas Bertumpukan di Area Persawahan Kecamatan Pagu Kediri, Tersengat Listrik, dan dengan judul UPDATE Berita 4 Orang Tewas Tersengat Listrik di Sawah, Polres Bojonegoro Periksa Sejumlah Saksi,